MAKSUDPENGLIHATAN PETRUS DI KISAH 10. 1) Kis 10 mengungkapkan bahwa keselamatan bukan hanya milik Bangsa Jahudi tetapi semua Bangsa yg menerima Yesus sebagai juruselamat mereka. 2) Kis 10 bukan tentang makanan haram atau halal tetapi tentang Bangsa Jahudi dan yang bukan Jahudi yang harus dikabarkan keselamatan.
Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, kalau kita melihat nats ini, maka kita menemukan satu tokoh yang bernama Filipus sedang diutus oleh Tuhan untuk melayani satu jiwa yakni Sida Sida Ethiopia”. Sida Sida ini adalah bendahara negeri ethiopia yang baru saja turun dari Yerusalem dimana ia beribadah kepada Tuhan. Sedangkan Filipus adalah seorang hamba Tuhan yang baru saja menyelesaikan pelayanan kebangunan rohani di Samaria. Ada banyak jiwa yang dimenangkan untuk Kristus disana. Namun jumlah banyak yang diselamatkan oleh Tuhan melalui pemberitaan Filipus, tidaklah menjadi suatu ukuran yang mutlak untuk karya penyelamatan Allah. Tuhan malah mengutus Filipus kepada satu jiwa yang sedang dalam perjalanan pulang dengan melewati padang gurun yang panas. Banyak orang berfikir bahwa Tuhan selalu ingin mencapai banyak jiwa, tapi itu keliru, karena bagi Tuhan satu jiwapun berharga di mataNya. Tuhan Yesus mengatakan apabila ada satu orang yang bertobat di muka bumi ini, maka ada banyak malaikat di sorga bersorak-sorak memuji Allah. Jadi walaupun ada satu jiwa yang perlu diselamatkan menurut rencana Tuhan, maka Tuhan sanggup mengirim orang untuk melayani. Tuhan mengutus Filipus untuk melayani satu jiwa ini walaupun tidak ada yang melihat Sida Sida ini. Bapa/Ibu/Sdr/i Dalam pelayanan Filipus kepada Sida Sida ini, kita dapat melihat ada hal yang sangat penting untuk penyelamatan. Yang pertama, keselamatan jiwa seseorang adalah insiatif dari Tuhan. Tuhan mempunyai rencana untuk menyelamatkan Sida Sida Ethiopia ini tidak pernah terpikirkan oleh Filipus. Filipus sedang memfokuskan dirinya untuk memberikan bimbingan kepada ribuan orang yang baru mengalami jamahan Tuhan di Samaria. Mereka baru saja dipersatukan dalam gereja baru yang dimulai Filipus. Tapi malaikat Tuhan memimpin Filipus kepada jalan yang tidak pernah ia sangka. Di suatu tempat yang panas, tandus, jarang orang lewat disitu, dan tempat dimana banyak petualang-petualang yang lewat. Anehnya Tuhan memperhatikan ada seorang yang sedang membaca kitab nabi Yesaya dan sedang bertanya-tanya dalam hatinya mengenai arti dari ayat yang sedang dibacanya itu. Bapa/Ibu/Sdr/i Inisiatif Allah adalah awal dari tindakan penyelamatan Sida Sida ini. Tidak ada seorang manusiapun yang merencanakan keselamatan untuk manusia, tapi Allah secara pribadi yang merencanakannya. Betapa bahagianya Sida Sida di Ethiopia ini. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, begitu juga dengan kita, kita sudah diselamatkan oleh Kristus, maka kita harus menyadari bahwa Tuhanlah yang penuh kasih telah merencanakan keselamatan jiwa kita ini. Tidak ada seorang manusiapun dalam dunia ini merencanakan keselamatan kita. Keselamtan jiwa kita tidak direncanakan oleh pendeta, tidak oleh penginjil, tidak oleh saudara kita yang sudah percaya, juga tidak oleh malaikat, semuanya adalah inisiatif dari Allah. Inisiatif yang paling besar adalah bahwa Yesus telah mengorbankan diriNya di kayu salib sehingga kita mengalami penebusan dari dosa. Tanpa salib Kristus, yakni inisiatif awal, maka kita berada dalam kebinasaan. Sebab itu haruslah kita mengucap syukur kepada Tuhan untuk kasih dan perhatianNya kepada kita. Melalui pengorbananNya di kayu salib, semua orang berdosa telah dimasukkan kedalam agenda penyelamatanNya. Tidak seorangpun Ia inginkan binasa. Kasih Allah akan terbukti dalam kehidupan bapa/Ibu/sdr/I ketika bapa/Ibu/sdr/I menerima karya penyelamatan itu. Pada suatu hari, ada seorang budak perempuan yang cantik dibawa oleh tuannya untuk dilelang di pasar budak di salah satu kota di India. Melihat pemudi yang cantik ini, maka datanglah anak-anak muda berduyun-duyun untuk membelinya. Kemudian pengusaha pelelangan ini mulai menawarkan kepada orang banyak yang hadir disitu. Setiap pemuda menawarkan bayaran yang tinggi untuk pemudi yang cantik ini. Mereka saling bersaing dalam membanting harga yang tinggi-tinggi. Sehingga di pasar lelang ini begitu riuh dengan persaingan harga untuk membeli budak yang cantik. Tiba-tiba muncul seorang tua yang peot dan kumal menawarkan harga yang begitu tinggi sehingga tidak seorangpun yang dapat menyainginya lagi. Lalu budak yang cantik harus menjadi budak si bapak tua ini. Namun perempuan ini merasa geli dan tidak rela mengikutinya. Kemudian bapak tua ini datang kepada perempuan ini, lalu ia mengatakan, “anakku, janganlah engkau takut, aku telah membelimu dengan harga yang tinggi supaya engkau dapat hidup dengan bebas, engkau tidak usah mengikuti aku dan menjadi budakku. Lalu bapak tua ini merobek dokumen hak memiliki budak di tangannya dan membiarkan perempuan ini pergi dengan bebas. Melihat apa yang dilakukan oleh bapak tua ini, perempuan ini menangis dan terharu, lalu perempuan ini mengatakan, pak, biarkanlah aku mengikut bapak dan aku mau melayani bapak sebagai bapaku dan bukan sebagai tuan, karena bapak telah membebaskan aku dari perbudakan. Pengorbanan Yesus menunjukan bahwa kita telah lunas dibayar dan kita masuk dalam agenda keselamatan yang dirancang oleh Tuhan, tetapi apakah benar bapa/Ibu/sdr/I sudah menerima keselamatan itu atau sudah sekian lama ikut Tuhan masih ada diantara saudara yang ragu. Kalau masih ada keraguan diantara daudara maka malam ini adalah waktunya untuk saudara datang kepada Tuhan dan terimalah anugerah Tuhan dengan ucapan syukur. Yang kedua, Tuhanlah yang mengusahakan jalan untuk penyelamatan itu. Dalam Allah berinisiatif untuk penyelamatan Sida Sida, Allah jugalah yang mempersiapkan orang yang akan melayani. Allah tidak panggil Paulus atau Petrus, atau Silas untuk pergi mengunjungi Sida Sida, tapi Ia mengutus Filipus, padahal waktu itu Filipus sedang sibuk dengan pelayanan di Samaria dan kemudian dikunjungi oleh Petrus dan Yohanes. Hal ini berarti bahwa Allah menggunakan juga cara Allah sendiri untuk membawa penyelamatan. Untuk Sida Sida, Allah tidak menggunakan kebangunan rohani besar-besaran di lapangan terbuka, tapi ia dilayani oleh Filipus secara pribadi. Dengan cara Allah ini maka Filipus dapat memenangkan Sida Sida ini dengan baik. Jadi dalam bagian pertama, keselamatan jiwa itu ada dalam peranan Allah, sedangkan bagian yang kedua, adalah peranan Allah dan hamba Tuhan yang diutus. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, Tuhanlah yang mengusahakan juga penyelamatan jiwa kita. Ia mengirim hamba-hamba Tuhan untuk memberitakan injil kepada bapa/Ibu/sdr/I ditempat ini. Allah mengirim seseorang yang tertentu untuk melayani bapa/Ibu/sdr/I. Allah menggunakan caraNya sendiri untuk itu. Tidak seorang manusiapun yang mengertinya. Ada berbagai cara Allah mengadakan tindakan penyelamatan, mungkin itu melalui penginjilan pribadi, kebangunan rohani seperti malam ini, atau melalui berita Injil di radio, televisi, atau melalui suatu peristiwa yang besar. Semuanya itu digunakan oleh Allah secara khusus untuk maksud penyelamatan. Penyelamatan itu dapat terjadi dalam waktu singkat ataupun dalam jangka waktu yang lama. Semuanya itu ada dalam rencana Tuhan. Dan malam ini juga merupakan jalan Tuhan untuk menyampaikan berita ini kepada bapa/Ibu/sdr/I. Yang ketiga, Tuhan melihat hati dari seseorang yang mau sungguh-sungguh mengenal kebenaran. Disini kita melihat walaupun Allah itu berperan dengan Filipus untuk maksud penyelamatan, kesungguhan Sida Sida itu juga menentukan keselamatannya. Jadi Allah tidak melakukan penyelamatan secara sepihak atau dengan cara paksa, tapi Allah juga mau supaya mereka yang mau diselamatkan itu mengambil bagian didalamnya yakni memiliki hati yang mau mendengar dan memberi respons. Ketika Filipus menjelaskan kebenaran Firman Allah kepada Sida Sida, maka ada respons yang baik. Ia mengambil keputusan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Bahkan Sida Sida menyerahkan dirinya untuk dibaptis oleh Filipus dalam perjalanannya. Jadi dalam penyelamatan, ada bagian yang dikerjakan oleh Allah, oleh hamba Tuhan dan oleh si pendengar Firman. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, dalam tindakan penyelamatan Allah kepada kita, Tuhan juga menantikan dan menunggu jawaban kita yang positif. Ia ingin kesungguhan hati kita untuk menerima, dan bukan dengan paksaan. Jadi setiap orang yang mendengar Injil, ia harus memberikan jawaban atau respons dengan sukacita, ia tidak perlu dirayu, dibujuk, disuap, atau dengan cara berkompromi dengan dosa-dosanya supaya ia menerima Yesus, tapi dengan segala senang hati dan sukarela memberikan jawaban yang pasti. Ketika Injil diberitakan, maka Allah menanti dan mananti apa jawaban kita. Seperti dalam kitab Wahyu 320, yang mengatakan “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok, jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku akan makan bersama-sama dengan dia, dan dia bersama-sama dengan Aku”. Sebab itu bukalah hatimu apabila Tuhan mengetuk hatimu untuk masuk. Biarkanlah Ia bertakhta dan menjadi Tuhan dalam kehidupanmu, sehingga Ia memimpin hidupmu kepada air kehidupan. Apabila seseorang menerima Yesus Kristus dalam kehidupannya, maka ia mendapatkan keselamatan jiwa sesuai dengan janji yang telah diucapkanNya. Yang keempat, Tuhan yang harus dipermuliakan dan bukan hamba Tuhan yang melayani. Dalam pelayanan Filipus kepada Sida Sida, Allah menunjukkan bahwa yang patut menerima kemuliaan itu adalah Dia sendiri. Setelah Sida Sida dibaptis, tiba-tiba Filipus lenyap dari pandangan Sida Sida, hingga ia tidak sempat mengucapkan terima kasih kepada Filipus. Filipuspun tidak sempat menerima pujian dan syukur itu dari Sida Sida, sehingga segala pujian itu diberikan kepada Tuhan. Filipus dilarikan oleh Tuhan ke tempat lain yang sedang menantikan pelayanannya. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, dalam tindakan penyelamatan melalui hamba-hamba Tuhan, maka pujian dan syukur itu harus dipersembahkan kepadaNya. Jiwa kita yang sudah diselamatkan adalah milik Yesus dan bukan milik hamba Tuhan atau milik sesuatu gereja. Jadi berikanlah syukur kepadaNya dan persembahkanlah hidupmu bagi Yesus. Kita harus beribadah kepada Allah dengan setia dan membangun iman kita dari hari ke hari. Kita juga dapat membagikan keselamatan itu kepada orang-orang di sekitar kita kalau kita digerakkan oleh Tuhan untuk bersaksi. Kita tidak boleh tinggal diam, kalau Tuhan menunjukkan jiwa-jiwa yang lain, kita juga harus memiliki beban untuk mereka. Keselamatan itu adalah untuk semua orang, untuk keluarga kita, untuk teman-teman kita, untuk mereka di jalanan, untuk mereka yang jauh dari kita. Ada seorang yang sedang relax di tepi kapal pesiar untuk liburan dan kebetulan sedang berada di tengah-tengah laut. Tiba-tiba salah satu penumpangnya terjatuh ke laut. Dalam kapal tersebut kebetulan ada orang-orang kenamaan yang melihat kejadian itu lalu berusaha menolong orang kecebur ke laut. Orang pertama, Moralist ketika ia melihat orang kaya itu tercebur, langsung ia mengambil tasnya dan mengeluarkan sebuah buku yang menulis mengenai bagaimana caranya berenang. Lalu ia berteriak Sekarang saudaraku, ambil buku ini dan bacalah bagaimana caranya berenang dan ikutilah instruksi buku ini maka anda akan selamat. Orang di dekat si Moralist ini adalah seorang yang IDEALIST. Tiba-tiba ia terjun ke laut dan berenang-renang di sekitar orang kaya yang sedang semaput, lalu ia berteriak, saudaraku, sekarang anda lihat bagaimana cara saya berenang dan ikuti saya, maka kamu akan selamat dan tidak tenggelam. Orang yang di sebelahnya, kebetulan seorang majelis dari sebuah gereja, ia melihat orang yang sedang tenggelam itu dan timbul belas kasihan, lalu ia berteriak, saudaraku, bertahan saja, pertolongan segera datang, kami akan mengadakan rapat komite dan membicarakan masalahmu, nanti setelah kami selesai rapat dan setuju dengan dana untuk pengeluaran, kami akan menyelesaikan persoalanmu. Mereka pikir orang kecebur ini mau bunuh diri. Orang di sebelah anggota gereja ini adalah seorang yang Positive Thinking, lalu ia bergegas mau menolong, dan ia berteriak Saudaraku, keadaanmu tidak seburuk yang kau pikir, jangan takut, berpikirlah positif bahwa di sekelilingmu itu tidak ada air, kering saja. Akhirnya ada seorang Realist, orang yang terakhir di kapal itu, orang ini langsung terjun ke laut dan dengan penuh resiko, ia menarik orang tersebut dan menyelamatkannya. Bapa/ibu/sdr/I setelah saudara terima Yesus maka berikanlah waktumu, tenagamu, doamu dan yang lain-lain dengan segalah pengorbanan sebagaimana orang yang realistis tadi, untuk menunjang pemberitaan Injil di dunia yang gelap ini. Makin banyak orang diselamatkan, maka makin besar juga pujian dan syukur dipanjatkan bagi Allah di sorga. Jadi, saudara saudara yang kekasih, kita dapat belajar dari keempat hal ini. Allah berinisiatif untuk penyelamatan, Allah bertindak memakai hamba-hamba Tuhan, dan Allah menanti respons atau jawaban dari pendengar. Marilah kita bersyukur kepadaNya yang begitu mempedulikan kita khususnya untuk menyelamatkan kita. Maka kita juga yakin bahwa Tuhan mempunyai rencana penyelamatan bagi semua orang karena korbanNya di salib untuk semua orang, dan juga Ia mempunyai caraNya sendiri untuk melakukannya. Pertama, kalau kita sudah diselamatkan oleh Kristus, maka kita harus menyadari bahwa Tuhanlah yang penuh kasih telah merencanakan keselamatan jiwa kita ini. Dua, Tuhanlah yang mengusahakan juga penyelamatan jiwa kita. Tiga, dalam tindakan penyelamatan Allah kepada kita, Tuhan juga menantikan dan menunggu jawaban kita yang positif. Empat, dalam tindakan penyelamatan melalui hamba-hamba Tuhan, maka pujian dan syukur itu harus dipersembahkan kepadaNya. KisahPara Rasul 14_:8-13 | Kuasa Allah bekerja dan si lumpuh sembuh Kisah Para Rasul 14_:14-18 | Mereka bukan dewa, melainkan hamba Tuh KunciJawaban PAI Kelas 8 SMP Halaman 154-156, Kurikulum 2013: Meneladani Sifat Mulia Para Rasul Allah SWT (dok. Kemdikbud) Kunci Jawaban IPS SMA Kurikulum Merdeka Kelas 10 Halaman 26: Sejarah Indonesia, Manusia, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Tugas 7 Halaman 38, 39, dan 40 Menyunting Teks Prosedur. 2.