KR431.3. Rasul itu memandang kepada keadaan yang besar di seberang, bukan dengan ketidakpastian dan ketakutan, tetapi dengan pengharapan yang gembira dan kerinduan yang mendalam. Sementara ia berdiri di tempat ia mati syahid, ia melihat bukannya pedang algojo atau tanah yang segera akan menerima darahnya; ia memandang, ke langit yang biru yang
PDT. BUDI ASALI. M. DIV. Kisah Para Rasul 826-40 Filipus dan Sida-sida. Kisah Para Rasul 826-40 - “26 Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.’ Jalan itu jalan yang sunyi. 27 Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. 28 Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya. 29 Lalu kata Roh kepada Filipus Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!’ 30 Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?’ 31 Jawabnya Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?’ Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. 32 Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulutNya. 33 Dalam kehinaanNya berlangsunglah hukumanNya; siapakah yang akan menceriterakan asal-usulNya? Sebab nyawaNya diambil dari bumi. 34 Maka kata sida-sida itu kepada Filipus Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?’ 35 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. 36 Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?’ 37 [Sahut Filipus Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.’ Jawabnya Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.’] 38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. 39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. 40 Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.”. I Sida-sida dari Ethiopia. Catatan sida-sida adalah pejabat istana yang dikebiri. 1 Ia beribadah di Yerusalem Kisah Para Rasul 827b. Kisah Para Rasul 827 “Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.”. Jadi mungkin ia adalah pengikut agama Yahudi dan ia tidak malu menunjukkan dirinya sebagai penganut agama itu. 2 Ia membaca Kitab Suci Kisah Para Rasul 828. Kisah Para Rasul 828 “Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.”. Banyak orang kristen tidak membawa Kitab Sucinya kalau bepergian, apalagi membacanya dalam perjalanan. Tetapi orang ini membaca Kitab Suci dalam perjalanan. Kerinduan / cintanya akan Kitab Suci adalah sesuatu yang harus kita tiru. Penerapan Rajinlah bersaat teduh, baik pada saat saudara ada di rumah maupun pada waktu saudara bepergian. 3 Ia tidak mengerti apa yang ia baca Kisah Para Rasul 831, tetapi ia toh membaca terus. Kisah Para Rasul 831 “Jawabnya Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?’ Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.”. Ini menunjukkan bahwa ia mempunyai ketekunan. Ada banyak orang yang berhenti membaca Kitab Suci dengan alasan bahwa mereka sudah membaca dan mereka tidak mengerti. Memang dalam Kitab Suci ada bagian-bagian yang sukar dimengerti, tetapi ada juga bagian-bagian yang mudah dimengerti. Kita harus terus membaca sekalipun ada bagian-bagian yang tidak kita mengerti, karena pada saat kita membaca bagian-bagian yang mudah, kita bisa mengerti dan itu bisa berguna bagi kita. 4 Ia mempunyai keinginan untuk mengerti Kitab Suci Kisah Para Rasul 8 31. Kisah Para Rasul 831 “Jawabnya Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?’ Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.”. Banyak orang tidak ingin mengerti Kitab Suci. Mereka hanya ingin mendengar kata-kata Pendeta / pengkhotbah, tetapi Kitab Sucinya sendiri tidak mereka pedulikan. Atau mereka hanya ingin tahu tentang topik-topik tertentu saja, tetapi mereka tidak ingin mengerti arti dari ayat-ayat Kitab Suci. Lebih-lebih mereka tidak ingin tahu bagaimana ayat-ayat yang kelihatannya bertentangan bisa diharmoniskan. Ini sikap yang salah! Orang kristen harus mermpunyai keinginan untuk mengerti Kitab Suci! 5 Sekalipun ia adalah seorang pejabat, tetapi ia mempunyai kerendahan hati, yang ditunjukkannya dengan a Mau mengakui bahwa ia tidak mengerti Kisah Para Rasul 831. Kisah Para Rasul 8 31 “Jawabnya Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?’ Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.”. Merasa tidak mengerti, atau merasa butuh tambahan pengertian, adalah sesuatu yang sangat penting kalau saudara memang mau tumbuh dalam iman. Perasaan ini biasanya ada dalam diri orang kristen yang masih baru, tetapi seringkali hilang setelah orang itu mulai banyak mengerti Kitab Suci. Tetapi, begitu seseorang merasa sudah mengerti, atau sudah cukup mengerti sehingga tidak membutuhkan tambahan pengertian, maka pasti orang itu tidak akan bertambah maju dalam pengertian. Hal ini sebetulnya berlaku bukan hanya terhadap Kitab Suci secara keseluruhan, tetapi juga terhadap topik-topik tertentu. Kalau saya mempelajari topik tertentu misalnya Predestinasi, maka saya mempunyai perhatian khusus tentang bagian yang tidak saya mengerti, misalnya adanya serangan yang tidak bisa saya jawab. Tetapi kalau semua itu sudah beres, saya tetap mempelajarinya melalui buku-buku yang ada karena saya berpikir mungkin masih ada hal-hal tentang Predestinasi yang sama sekali belum saya ketahui. b Tidak malu diajar orang lain, yang bahkan tidak ia kenal Kisah Para Rasul 831,34. Kisah Para Rasul 831,34 “31 Jawabnya Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?’ Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. ... 34 Maka kata sida-sida itu kepada Filipus Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?’”. Kitab Suci memang perlu diberi penjelasan Neh 89 dan Tuhan mempunyai anak-anak yang Ia beri karunia pengajaran Roma 127b Efesus 411-12. Karena itu, kitapun harus mau menerima pengajaran Kitab Suci dari hamba-hamba Tuhan yang memang dipakai oleh Tuhan untuk mengajarkan Kitab Suci. Neh 89 - “Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.”. Roma 127 - “Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;”. Efesus 411-12 - “11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, 12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,”. II Filipus memberitakan Injil kepada sida-sida. 1 Filipus mendapat pimpinan Tuhan Kisah Para Rasul 826. Kisah Para Rasul 826 “Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.’ Jalan itu jalan yang sunyi.”. Jalan itu jalan yang sunyi’ Kisah Para Rasul 8 26 seharusnya adalah yang adalah padang pasir’. KJV which is desert’ [= yang adalah padang pasir]. Jadi, Filipus disuruh meninggalkan orang-orang Samaria yang sudah bertobat karena penginjilan yang ia lakukan 84-25, lalu pergi ke padang pasir, dimana pasti tidak banyak manusianya. Ini menunjukkan bahwa pimpinan Tuhan sering tidak cocok dengan logika / pemikiran kita Yesaya 558-9. Tetapi Filipus taat Kisah Para Rasul 8 26. 2 Tuhan memberi pimpinan lagi Kisah Para Rasul 8 29. Kisah Para Rasul 8 29 “Lalu kata Roh kepada Filipus Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!’”. Ketaatan Filipus dalam Kisah Para Rasul 8 26 menyebabkan Tuhan memberikan pimpinan lagi. Memang kalau kita mau taat, Tuhan akan mempimpin terus / lagi. Sebaliknya kalau kita mendapat pimpinan Tuhan dan kita tidak mau taat, maka lambat atau cepat Tuhan akan berhenti memimpin kita. Dan sekarang dalam Kisah Para Rasul 829 terlihat bahwa pimpinan Tuhan dalam Kisah Para Rasul 8 26 tadi tidak ngawur, dan ketaatan Filipus tidaklah sia-sia. Memang ketaatan kepada Tuhan tidak pernah sia-sia. 3 Filipus memberitakan Injil kepada sida-sida Kisah Para Rasul 8 32-35. Kisah Para Rasul 832-35 “32 Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulutNya. 33 Dalam kehinaanNya berlangsunglah hukumanNya; siapakah yang akan menceriterakan asal-usulNya? Sebab nyawaNya diambil dari bumi. 34 Maka kata sida-sida itu kepada Filipus Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?’ 35 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.”. Kisah Para Rasul 832-33 adalah kutipan dari Yes 537b-8a versi Septuaginta / LXX Perjanjian Lama yang sudah diterjemahkan ke bahasa Yunani. Perhatikan bahwa ada perbedaan menyolok antara versi Ibrani dan versi Yunani. Kisah Para Rasul 832b-33 - “32b Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulutNya. 33 Dalam kehinaanNya berlangsunglah hukumanNya; siapakah yang akan menceritakan asal usulNya? Sebab nyawaNya diambil dari bumi.”. Yesaya 537b-8a - “7b seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. 8a Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup,”. Sida-sida itu bertanya kepada Filipus “Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?” Kisah Para Rasul 834. Sebetulnya pada waktu menjawab pertanyaan itu, Filipus bisa saja a Hanya menjelaskan pertanyaan itu dan tidak memberitakan Injil. Misalnya dengan berkata O nabi itu berkata demikian tentang dirinya sendiri’. Atau O nabi itu berkata demikian tentang Yesus / Mesias’. b Menjelaskan bahwa LXX / Septuaginta itu salah terjemahan. Tetapi bukan itu yang dilakukan oleh Filipus. Ia tahu bahwa sida-sida itu belum percaya, dan yang terpenting baginya adalah Injil. Jadi, ia memakai pertanyaan sida-sida dan Yesaya 537-8 itu hanya sebagai batu loncatan untuk memberitakan Injil kepadanya Kisah Para Rasul 835. Kisah Para Rasul 835 “Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.”. Penerapan Pada waktu saudara ditanyai oleh orang yang belum percaya, baik dia itu kristen KTP atau kafir total, jangan asal menjawab. Berusahalah untuk memberitakan Injil. Misalnya 1. Kalau saudara berbicara dengan orang yang belum percaya tentang buku Wahyu Tuhan Yesus tentang Neraka’, saudara tidak perlu memperdebatkan apakah buku itu wahyu palsu atau asli. Saudara bisa memakai pembicaraan tentang neraka dalam buku itu sebagai batu loncatan untuk memberitakan Injil. 2. Kalau ada orang yang belum percaya bertanya tentang Allah Tritunggal, maka saudara bisa menjawab sebagai berikut “Allah Tritunggal itu begini Bapa itu Allah; Anak itu juga adalah Allah, tetapi Ia lalu menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus. Dan Ia mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Dengan demikian kalau kita mau percaya kepada Yesus, kita akan diampuni.”. Dengan demikian saudara memang tidak menjawab pertanyaannya sepenuhnya, karena saudara mengabaikan Roh Kudus sebagai pribadi ke 3 dari Allah Tritunggal, tetapi saudara memberitakan Injil kepada dia. Pikirkan apa gunanya doktrin Allah Tritunggal bagi orang yang belum percaya? Yang ia butuhkan adalah Injil, bukan doktrin Allah Tritunggal! III Baptisan terhadap sida-sida. 1 Sida-sida itu minta dibaptis Kisah Para Rasul 836. Kisah Para Rasul 8 36 “Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?’”. a Perhatikan bahwa bukan Filipus yang mendesak dia untuk dibaptis. Ada banyak orang yang senang mendesak orang lain untuk dibaptis. Sikap ini menunjukkan kurangnya pengertian tentang baptisan, iman dan keselamatan. Kalau baptisan memang bisa menyelamatkan, maka tentu kita harus mendorong seadanya orang untuk dibaptis. Tetapi karena yang menyebabkan seseorang selamat itu adalah imannya kepada Kristus, maka kita hanya perlu memberitakan Injil. Kalau ia menerima penginjilan itu, baru kita menjelaskan mengapa ia harus dibaptis. Tetapi kita tidak perlu mendesaknya untuk dibaptis. Kalau ia betul-betul percaya, ia pasti akan mau sendiri sekalipun tidak didesak! b Sida-sida itu sendiri yang minta dibaptis Kisah Para Rasul 836. Ini merupakan sesuatu yang baik karena 1. Ini menunjukkan bahwa sida-sida itu ingin mentaati Tuhan. Ini bukti iman Yakobus 217,26. Tentu bukti iman bukan hanya mau dibaptis. Kalau saudara mau dibaptis, tetapi dalam banyak hal lain tetap sengaja memelihara dosa, maka itu tentu membuktikan bahwa saudara belum beriman. 2. Ini menunjukkan bahwa sida-sida itu tidak malu menjadi orang kristen / menunjukkan imannya kepada orang lain. Dan jangan berpikir bahwa pada saat itu tidak ada orang lain kecuali Filipus dan sida-sida. Perhatikan Kisah Para Rasul 8 38 dimana sida-sida menyuruh menghentikan kereta. Ini menunjukkan bahwa pada saat itu sedikitnya ada satu orang lain. Memang mengingat bahwa sida-sida itu adalah seorang pejabat, tidak mungkin ia bepergian sendirian. Kisah Para Rasul 8 38 “Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.”. 2 Filipus membaptis sida-sida Kisah Para Rasul 837-38. Kisah Para Rasul 837-38 “37 [Sahut Filipus Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.’ Jawabnya Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.’] 38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.”. Penjelasan tentang ay Kisah Para Rasul 837 a Perhatikan bahwa dalam Kitab Suci Indonesia Kisah Para Rasul 837 itu ada dalam tanda kurung. Demikian juga dalam NASB. Dalam NIV dan RSV bagian ini bahkan dihapus dari text dan hanya diletakkan di footnote / catatan kaki. Hanya KJV yang menuliskan bagian itu seperti biasa. b Bagian itu tidak ada dalam manuscript-manuscript kuno. c Bagian ini ada dalam manuscript-manuscript yang lebih baru, tetapi bervariasi berbeda antara manuscript yang satu dengan manuscript yang lain. Karena itu saya berpendapat bahwa Kisah Para Rasul 837 itu tidak ada dalam manuscript asli / autograph. Jadi, tidak ada jawaban dari Filipus yang ditulis di sini. Tetapi yang jelas Filipus tidak berkeberatan apa-apa untuk membaptis Kisah Para Rasul 838. Andaikata Filipus adalah orang jaman sekarang, mungkin ia akan keberatan membaptis, dengan alasan 1. Saya bukan pendeta tetapi hanya diaken / Pemberita Injil. 2. Tidak ada gereja yang menaungi. 3. Tidak ada majelis yang menyaksikan. 4. Kita tidak berada dalam gedung gereja. 5. Kamu belum ikut katekisasi, dsb. Tetapi Filipus tidak menyatakan keberatan seperti itu. Tanpa banyak bicara, Filipus membaptis sida-sida itu. 3 Apakah baptisan di sini adalah baptisan selam? Untuk menjawab pertanyaan ini ada beberapa hal yang harus kita pelajari. a Kata-kata ada air’ Kisah Para Rasul 836. Kisah Para Rasul 836 “Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?’”. Kata-kata ada air’ ini dalam bahasa Yunaninya adalah TI HUDOR. HUDOR artinya air’; sedangkan TI bisa berarti a certain’ [= tertentu] seperti dalam KJV, atau some’ [= sedikit]. Kalau bagian ini diartikan some water’ [= sedikit air], jelas menunjuk pada air yang cuma sedikit, sehingga tidak memungkinkan baptisan selam. Charles Hodge “He was travelling through a desert part of the country towards Gaza, when Philip joined him, And as they went on their way they came unto a certain water EPI TI HUDOR, to some water’. There is no known stream in that region of sufficient depth to allow of the immersion of a man” [= Ia sedang bepergian melalui bagian padang pasir dari negara itu menuju Gaza, ketika Filipus bergabung dengannya, Dan ketika mereka melanjutkan perjalanan mereka mereka sampai pada air tertentu EPI TI HUDOR, kepada sedikit air’. Di daerah itu tidak diketahui adanya sungai dengan kedalaman yang cukup untuk memungkinkan penyelaman seorang manusia] - Systematic Theology’, vol III, hal 535. b Sekarang kita perhatikan Kisah Para Rasul 838-39. Kisah Para Rasul 838-39 “38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. 39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.”. Kisah Para Rasul 838 turun ke dalam air’ NIV went into the water’. Kisah Para Rasul 839 keluar dari air’ NIV came up out of the water’. Dilihat sepintas, rasanya hal ini mendukung baptisan selam. Tetapi mari kita pelajari secara lebih seksama. Ada 2 kemungkinan menafsirkan istilah turun ke dalam air’ dan keluar dari air’ ini. Pertama, sida-sida itu betul-betul direndam seluruhnya dalam air, lalu keluar dari air. Kedua, ia masuk ke dalam air, tetapi hanya sampai sebatas kaki / paha, lalu keluar dari air. Orang yang pro baptisan selam tentu senang dengan kemungkinan yang pertama, tetapi kemungkinan pertama ini justru tidak mungkin, karena Kisah Para Rasul 838 berkata keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu’ dan Kisah Para Rasul 839 berkata mereka keluar dari air’. Jadi kalau Kisah Para Rasul 8 38-39 diartikan bahwa sida-sida itu diselam / direndam total, maka itu juga harus berlaku untuk Filipus sebagai orang yang membaptis, dan ini jelas tidak mungkin bisakah saudara bayangkan bahwa baik yang dibaptis maupun yang membaptis sama-sama menyelam’ di dalam air?. Karena itu, yang benar pasti adalah kemungkinan yang kedua, yaitu mereka berdua masuk ke dalam air, tetapi air hanya merendam mereka sebatas betis atau paha, dan Filipus lalu melakukan baptisan tuang atau percik, dan lalu mereka berdua keluar dari air. Penutup Filipus tidak membaptis sida-sida itu dengan baptisan selam! Mungkin dari seluruh Kitab Suci, bagian ini adalah bagian yang paling menyolok dan kuat untuk menunjukkan bahwa baptisan tidak harus dilakukan dengan penyelaman! Karena itu jangan percaya omongan banyak orang yang berkata bahwa baptisan selam adalah satu-satunya baptisan yang sah! 4 Setelah Baptisan. a Filipus dilarikan oleh Roh Kudus Kisah Para Rasul 839 dan terus memberitakan Injil mulai dari Asdod sampai Kaisarea Kisah Para Rasul 840. Kisah Para Rasul 839-40 “39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. 40 Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.”. Tidak heran dalam Kisah Para Rasul 218 Filipus disebut Pemberita Injil’. Maukah saudara memberitakan Injil seperti Filipus? b Sida-sida meneruskan perjalanan dengan sukacita Kisah Para Rasul 839. Orang yang mau percaya kepada Kristus memang akan mendapatkan sukacita bdk. Kisah Para Rasul 1634 Galatia 522. Dan selanjutnya, makin seseorang taat, makin ia akan dipenuhi sukacita dari Tuhan. Tetapi sebaliknya, orang yang tidak mau percaya kepada Kristus, dan terus berbuat dosa, tidak akan pernah mendapat sukacita maupun damai. Karena itu jangan terus ada di luar Kristus. Datanglah dan percayalah kepada Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan saudara, dan sama seperti sida-sida itu saudara akan bersukacita. -AMIN-

MAKSUDPENGLIHATAN PETRUS DI KISAH 10. 1) Kis 10 mengungkapkan bahwa keselamatan bukan hanya milik Bangsa Jahudi tetapi semua Bangsa yg menerima Yesus sebagai juruselamat mereka. 2) Kis 10 bukan tentang makanan haram atau halal tetapi tentang Bangsa Jahudi dan yang bukan Jahudi yang harus dikabarkan keselamatan.

Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, kalau kita melihat nats ini, maka kita menemukan satu tokoh yang bernama Filipus sedang diutus oleh Tuhan untuk melayani satu jiwa yakni Sida Sida Ethiopia”. Sida Sida ini adalah bendahara negeri ethiopia yang baru saja turun dari Yerusalem dimana ia beribadah kepada Tuhan. Sedangkan Filipus adalah seorang hamba Tuhan yang baru saja menyelesaikan pelayanan kebangunan rohani di Samaria. Ada banyak jiwa yang dimenangkan untuk Kristus disana. Namun jumlah banyak yang diselamatkan oleh Tuhan melalui pemberitaan Filipus, tidaklah menjadi suatu ukuran yang mutlak untuk karya penyelamatan Allah. Tuhan malah mengutus Filipus kepada satu jiwa yang sedang dalam perjalanan pulang dengan melewati padang gurun yang panas. Banyak orang berfikir bahwa Tuhan selalu ingin mencapai banyak jiwa, tapi itu keliru, karena bagi Tuhan satu jiwapun berharga di mataNya. Tuhan Yesus mengatakan apabila ada satu orang yang bertobat di muka bumi ini, maka ada banyak malaikat di sorga bersorak-sorak memuji Allah. Jadi walaupun ada satu jiwa yang perlu diselamatkan menurut rencana Tuhan, maka Tuhan sanggup mengirim orang untuk melayani. Tuhan mengutus Filipus untuk melayani satu jiwa ini walaupun tidak ada yang melihat Sida Sida ini. Bapa/Ibu/Sdr/i Dalam pelayanan Filipus kepada Sida Sida ini, kita dapat melihat ada hal yang sangat penting untuk penyelamatan. Yang pertama, keselamatan jiwa seseorang adalah insiatif dari Tuhan. Tuhan mempunyai rencana untuk menyelamatkan Sida Sida Ethiopia ini tidak pernah terpikirkan oleh Filipus. Filipus sedang memfokuskan dirinya untuk memberikan bimbingan kepada ribuan orang yang baru mengalami jamahan Tuhan di Samaria. Mereka baru saja dipersatukan dalam gereja baru yang dimulai Filipus. Tapi malaikat Tuhan memimpin Filipus kepada jalan yang tidak pernah ia sangka. Di suatu tempat yang panas, tandus, jarang orang lewat disitu, dan tempat dimana banyak petualang-petualang yang lewat. Anehnya Tuhan memperhatikan ada seorang yang sedang membaca kitab nabi Yesaya dan sedang bertanya-tanya dalam hatinya mengenai arti dari ayat yang sedang dibacanya itu. Bapa/Ibu/Sdr/i Inisiatif Allah adalah awal dari tindakan penyelamatan Sida Sida ini. Tidak ada seorang manusiapun yang merencanakan keselamatan untuk manusia, tapi Allah secara pribadi yang merencanakannya. Betapa bahagianya Sida Sida di Ethiopia ini. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, begitu juga dengan kita, kita sudah diselamatkan oleh Kristus, maka kita harus menyadari bahwa Tuhanlah yang penuh kasih telah merencanakan keselamatan jiwa kita ini. Tidak ada seorang manusiapun dalam dunia ini merencanakan keselamatan kita. Keselamtan jiwa kita tidak direncanakan oleh pendeta, tidak oleh penginjil, tidak oleh saudara kita yang sudah percaya, juga tidak oleh malaikat, semuanya adalah inisiatif dari Allah. Inisiatif yang paling besar adalah bahwa Yesus telah mengorbankan diriNya di kayu salib sehingga kita mengalami penebusan dari dosa. Tanpa salib Kristus, yakni inisiatif awal, maka kita berada dalam kebinasaan. Sebab itu haruslah kita mengucap syukur kepada Tuhan untuk kasih dan perhatianNya kepada kita. Melalui pengorbananNya di kayu salib, semua orang berdosa telah dimasukkan kedalam agenda penyelamatanNya. Tidak seorangpun Ia inginkan binasa. Kasih Allah akan terbukti dalam kehidupan bapa/Ibu/sdr/I ketika bapa/Ibu/sdr/I menerima karya penyelamatan itu. Pada suatu hari, ada seorang budak perempuan yang cantik dibawa oleh tuannya untuk dilelang di pasar budak di salah satu kota di India. Melihat pemudi yang cantik ini, maka datanglah anak-anak muda berduyun-duyun untuk membelinya. Kemudian pengusaha pelelangan ini mulai menawarkan kepada orang banyak yang hadir disitu. Setiap pemuda menawarkan bayaran yang tinggi untuk pemudi yang cantik ini. Mereka saling bersaing dalam membanting harga yang tinggi-tinggi. Sehingga di pasar lelang ini begitu riuh dengan persaingan harga untuk membeli budak yang cantik. Tiba-tiba muncul seorang tua yang peot dan kumal menawarkan harga yang begitu tinggi sehingga tidak seorangpun yang dapat menyainginya lagi. Lalu budak yang cantik harus menjadi budak si bapak tua ini. Namun perempuan ini merasa geli dan tidak rela mengikutinya. Kemudian bapak tua ini datang kepada perempuan ini, lalu ia mengatakan, “anakku, janganlah engkau takut, aku telah membelimu dengan harga yang tinggi supaya engkau dapat hidup dengan bebas, engkau tidak usah mengikuti aku dan menjadi budakku. Lalu bapak tua ini merobek dokumen hak memiliki budak di tangannya dan membiarkan perempuan ini pergi dengan bebas. Melihat apa yang dilakukan oleh bapak tua ini, perempuan ini menangis dan terharu, lalu perempuan ini mengatakan, pak, biarkanlah aku mengikut bapak dan aku mau melayani bapak sebagai bapaku dan bukan sebagai tuan, karena bapak telah membebaskan aku dari perbudakan. Pengorbanan Yesus menunjukan bahwa kita telah lunas dibayar dan kita masuk dalam agenda keselamatan yang dirancang oleh Tuhan, tetapi apakah benar bapa/Ibu/sdr/I sudah menerima keselamatan itu atau sudah sekian lama ikut Tuhan masih ada diantara saudara yang ragu. Kalau masih ada keraguan diantara daudara maka malam ini adalah waktunya untuk saudara datang kepada Tuhan dan terimalah anugerah Tuhan dengan ucapan syukur. Yang kedua, Tuhanlah yang mengusahakan jalan untuk penyelamatan itu. Dalam Allah berinisiatif untuk penyelamatan Sida Sida, Allah jugalah yang mempersiapkan orang yang akan melayani. Allah tidak panggil Paulus atau Petrus, atau Silas untuk pergi mengunjungi Sida Sida, tapi Ia mengutus Filipus, padahal waktu itu Filipus sedang sibuk dengan pelayanan di Samaria dan kemudian dikunjungi oleh Petrus dan Yohanes. Hal ini berarti bahwa Allah menggunakan juga cara Allah sendiri untuk membawa penyelamatan. Untuk Sida Sida, Allah tidak menggunakan kebangunan rohani besar-besaran di lapangan terbuka, tapi ia dilayani oleh Filipus secara pribadi. Dengan cara Allah ini maka Filipus dapat memenangkan Sida Sida ini dengan baik. Jadi dalam bagian pertama, keselamatan jiwa itu ada dalam peranan Allah, sedangkan bagian yang kedua, adalah peranan Allah dan hamba Tuhan yang diutus. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, Tuhanlah yang mengusahakan juga penyelamatan jiwa kita. Ia mengirim hamba-hamba Tuhan untuk memberitakan injil kepada bapa/Ibu/sdr/I ditempat ini. Allah mengirim seseorang yang tertentu untuk melayani bapa/Ibu/sdr/I. Allah menggunakan caraNya sendiri untuk itu. Tidak seorang manusiapun yang mengertinya. Ada berbagai cara Allah mengadakan tindakan penyelamatan, mungkin itu melalui penginjilan pribadi, kebangunan rohani seperti malam ini, atau melalui berita Injil di radio, televisi, atau melalui suatu peristiwa yang besar. Semuanya itu digunakan oleh Allah secara khusus untuk maksud penyelamatan. Penyelamatan itu dapat terjadi dalam waktu singkat ataupun dalam jangka waktu yang lama. Semuanya itu ada dalam rencana Tuhan. Dan malam ini juga merupakan jalan Tuhan untuk menyampaikan berita ini kepada bapa/Ibu/sdr/I. Yang ketiga, Tuhan melihat hati dari seseorang yang mau sungguh-sungguh mengenal kebenaran. Disini kita melihat walaupun Allah itu berperan dengan Filipus untuk maksud penyelamatan, kesungguhan Sida Sida itu juga menentukan keselamatannya. Jadi Allah tidak melakukan penyelamatan secara sepihak atau dengan cara paksa, tapi Allah juga mau supaya mereka yang mau diselamatkan itu mengambil bagian didalamnya yakni memiliki hati yang mau mendengar dan memberi respons. Ketika Filipus menjelaskan kebenaran Firman Allah kepada Sida Sida, maka ada respons yang baik. Ia mengambil keputusan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Bahkan Sida Sida menyerahkan dirinya untuk dibaptis oleh Filipus dalam perjalanannya. Jadi dalam penyelamatan, ada bagian yang dikerjakan oleh Allah, oleh hamba Tuhan dan oleh si pendengar Firman. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, dalam tindakan penyelamatan Allah kepada kita, Tuhan juga menantikan dan menunggu jawaban kita yang positif. Ia ingin kesungguhan hati kita untuk menerima, dan bukan dengan paksaan. Jadi setiap orang yang mendengar Injil, ia harus memberikan jawaban atau respons dengan sukacita, ia tidak perlu dirayu, dibujuk, disuap, atau dengan cara berkompromi dengan dosa-dosanya supaya ia menerima Yesus, tapi dengan segala senang hati dan sukarela memberikan jawaban yang pasti. Ketika Injil diberitakan, maka Allah menanti dan mananti apa jawaban kita. Seperti dalam kitab Wahyu 320, yang mengatakan “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok, jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku akan makan bersama-sama dengan dia, dan dia bersama-sama dengan Aku”. Sebab itu bukalah hatimu apabila Tuhan mengetuk hatimu untuk masuk. Biarkanlah Ia bertakhta dan menjadi Tuhan dalam kehidupanmu, sehingga Ia memimpin hidupmu kepada air kehidupan. Apabila seseorang menerima Yesus Kristus dalam kehidupannya, maka ia mendapatkan keselamatan jiwa sesuai dengan janji yang telah diucapkanNya. Yang keempat, Tuhan yang harus dipermuliakan dan bukan hamba Tuhan yang melayani. Dalam pelayanan Filipus kepada Sida Sida, Allah menunjukkan bahwa yang patut menerima kemuliaan itu adalah Dia sendiri. Setelah Sida Sida dibaptis, tiba-tiba Filipus lenyap dari pandangan Sida Sida, hingga ia tidak sempat mengucapkan terima kasih kepada Filipus. Filipuspun tidak sempat menerima pujian dan syukur itu dari Sida Sida, sehingga segala pujian itu diberikan kepada Tuhan. Filipus dilarikan oleh Tuhan ke tempat lain yang sedang menantikan pelayanannya. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, dalam tindakan penyelamatan melalui hamba-hamba Tuhan, maka pujian dan syukur itu harus dipersembahkan kepadaNya. Jiwa kita yang sudah diselamatkan adalah milik Yesus dan bukan milik hamba Tuhan atau milik sesuatu gereja. Jadi berikanlah syukur kepadaNya dan persembahkanlah hidupmu bagi Yesus. Kita harus beribadah kepada Allah dengan setia dan membangun iman kita dari hari ke hari. Kita juga dapat membagikan keselamatan itu kepada orang-orang di sekitar kita kalau kita digerakkan oleh Tuhan untuk bersaksi. Kita tidak boleh tinggal diam, kalau Tuhan menunjukkan jiwa-jiwa yang lain, kita juga harus memiliki beban untuk mereka. Keselamatan itu adalah untuk semua orang, untuk keluarga kita, untuk teman-teman kita, untuk mereka di jalanan, untuk mereka yang jauh dari kita. Ada seorang yang sedang relax di tepi kapal pesiar untuk liburan dan kebetulan sedang berada di tengah-tengah laut. Tiba-tiba salah satu penumpangnya terjatuh ke laut. Dalam kapal tersebut kebetulan ada orang-orang kenamaan yang melihat kejadian itu lalu berusaha menolong orang kecebur ke laut. Orang pertama, Moralist ketika ia melihat orang kaya itu tercebur, langsung ia mengambil tasnya dan mengeluarkan sebuah buku yang menulis mengenai bagaimana caranya berenang. Lalu ia berteriak Sekarang saudaraku, ambil buku ini dan bacalah bagaimana caranya berenang dan ikutilah instruksi buku ini maka anda akan selamat. Orang di dekat si Moralist ini adalah seorang yang IDEALIST. Tiba-tiba ia terjun ke laut dan berenang-renang di sekitar orang kaya yang sedang semaput, lalu ia berteriak, saudaraku, sekarang anda lihat bagaimana cara saya berenang dan ikuti saya, maka kamu akan selamat dan tidak tenggelam. Orang yang di sebelahnya, kebetulan seorang majelis dari sebuah gereja, ia melihat orang yang sedang tenggelam itu dan timbul belas kasihan, lalu ia berteriak, saudaraku, bertahan saja, pertolongan segera datang, kami akan mengadakan rapat komite dan membicarakan masalahmu, nanti setelah kami selesai rapat dan setuju dengan dana untuk pengeluaran, kami akan menyelesaikan persoalanmu. Mereka pikir orang kecebur ini mau bunuh diri. Orang di sebelah anggota gereja ini adalah seorang yang Positive Thinking, lalu ia bergegas mau menolong, dan ia berteriak Saudaraku, keadaanmu tidak seburuk yang kau pikir, jangan takut, berpikirlah positif bahwa di sekelilingmu itu tidak ada air, kering saja. Akhirnya ada seorang Realist, orang yang terakhir di kapal itu, orang ini langsung terjun ke laut dan dengan penuh resiko, ia menarik orang tersebut dan menyelamatkannya. Bapa/ibu/sdr/I setelah saudara terima Yesus maka berikanlah waktumu, tenagamu, doamu dan yang lain-lain dengan segalah pengorbanan sebagaimana orang yang realistis tadi, untuk menunjang pemberitaan Injil di dunia yang gelap ini. Makin banyak orang diselamatkan, maka makin besar juga pujian dan syukur dipanjatkan bagi Allah di sorga. Jadi, saudara saudara yang kekasih, kita dapat belajar dari keempat hal ini. Allah berinisiatif untuk penyelamatan, Allah bertindak memakai hamba-hamba Tuhan, dan Allah menanti respons atau jawaban dari pendengar. Marilah kita bersyukur kepadaNya yang begitu mempedulikan kita khususnya untuk menyelamatkan kita. Maka kita juga yakin bahwa Tuhan mempunyai rencana penyelamatan bagi semua orang karena korbanNya di salib untuk semua orang, dan juga Ia mempunyai caraNya sendiri untuk melakukannya. Pertama, kalau kita sudah diselamatkan oleh Kristus, maka kita harus menyadari bahwa Tuhanlah yang penuh kasih telah merencanakan keselamatan jiwa kita ini. Dua, Tuhanlah yang mengusahakan juga penyelamatan jiwa kita. Tiga, dalam tindakan penyelamatan Allah kepada kita, Tuhan juga menantikan dan menunggu jawaban kita yang positif. Empat, dalam tindakan penyelamatan melalui hamba-hamba Tuhan, maka pujian dan syukur itu harus dipersembahkan kepadaNya. KisahPara Rasul 14_:8-13 | Kuasa Allah bekerja dan si lumpuh sembuh Kisah Para Rasul 14_:14-18 | Mereka bukan dewa, melainkan hamba Tuh KunciJawaban PAI Kelas 8 SMP Halaman 154-156, Kurikulum 2013: Meneladani Sifat Mulia Para Rasul Allah SWT (dok. Kemdikbud) Kunci Jawaban IPS SMA Kurikulum Merdeka Kelas 10 Halaman 26: Sejarah Indonesia, Manusia, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Tugas 7 Halaman 38, 39, dan 40 Menyunting Teks Prosedur. 2.
Diantaradari para rasul ada yang memiliki gelar yang bernama Ulul Azmi. Gelar itu diberikan kepada para rasul yang mempunyai ketabahan yang sangat luar biasa dalam menghadapi berbagai kondisi. Nabi dan Rasul yang termasuk kedalam kategori Ulul Azmi, yaitu Nabi Ibrahim AS, Nabi Isa AS, Nabi Nuh AS, Nabi Musa AS, dan Nabi Muhammad SAW. 8.
KisahPara Rasul 11:26, “Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. ajarlah mereka untuk taat.40 Dengan mengorganisasikan gereja Anda sekitar kelima tujuan tersebut dan mengenali jemaat dalam gereja sesuai dengan komitmen mereka kepada masing-masing tujuan itu, maka Anda sedang CLfw.
  • oia8bv2zd7.pages.dev/310
  • oia8bv2zd7.pages.dev/508
  • oia8bv2zd7.pages.dev/458
  • oia8bv2zd7.pages.dev/164
  • oia8bv2zd7.pages.dev/183
  • oia8bv2zd7.pages.dev/77
  • oia8bv2zd7.pages.dev/316
  • oia8bv2zd7.pages.dev/330
  • kisah para rasul 8 26 40