Padahal mood M**** je yang lebih) Oklah untuk hari ke 2 di Sabah HARI KEDUA 6 dalam tahun 2000 kot, aku dah lupa . dalam tahun 2000 kot, aku dah lupa Catatan 31/08/2016 Cerita panas sebelum ini adalah cerita dewasa terbaru bergambar Istriku Selingkuh Dengan Lelaki Lain Didepan ku Sebagai Ajang Pembalasan , kali ini ada cerita seks selingkuh

Saya sudah tiga kali plesiran ke India, boleh dong congkak? Yeeekaaaan Yaaadooong *kibas poni*. Kalau nggak ada aral melintang, nanti lebaran mau ke sana lagi ah. Mudik ceritanya. Alih-alih mudik, sebenarnya mau kabur saja dari suasana lebaran di rumah. Biar nggak ada yang nanyain “kapan kawin?” Bhuahahahahaha. Nah sebagai Anaq Gawl India yang berpengalaman jalan-jalan di sana, neh saya tuliskan “Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan sebelum Jalan-jalan di India”. Semuanya berdasarkan pengalaman saya pribadi. Langsung saja cekibroooooooooooot!!! Visa Saya asumsikan kamu sekalian sudah punya tiket pulang pergi ke India. Jadi tinggal mengurus visa India saja. Loh katanya India sudah bebas visa untuk Warga Negara Indonesia? Yes memang benar, tetapi kita masih wajib apply visa India secara online. Dan kolom pembayaran sudah ditiadakan. Kzl khan? Aku tiga kali ke sana masih bayar visanya huvt. Visa akan diemailkan ke email kamu ketika sudah disetujui, nah itu dicetak dan tinggal kasihkan di imigrasi di sana. Cetaknya A4 atau folio saja, jangan sampai dicetak 16R jumbo, apalagi sampai kamu pigura segala. Ingat yak! Apply visa India dulu sebelum berangkat, jangan sampai enggak. Karena pernah ada kejadian ada yang berangkat ke India tanpa punya visa, otomatis ditolak berangkat oleh maskapai. Dia hanya berpegangan pada informasi “India bebas visa”. Kapan harus apply visa India? Meski di website tertulis prosesnya 2×24 jam hari kerja. Alangkah baiknya mengajukan dua minggu atau sebulan sebelumnya. Pengalaman pribadi pernah lima hari sebelum berangkat, dan sebulan sebelum berangkat. Seorang kawanku malah parah, sudah seminggu apply belum juga approve. Dan besoknya dia harus berangkat ke India. Otomatis dia kejang-kejang galau. Beruntung, dalam perjalanan ke bandara dia terima email kalau visanya disetujui. Kalau kamu nggak mau sport jantung hanya karena nungguin visa disetujui. Ajukan lebih awal. Oh ya untuk website resmi pengajuan visa India secara online bisa klik tautan di sini. Jangan salah yak! Karena banyak yang scam juga. Panduannya klik di tautan di sini. Uang Saku Nggak usah khawatir bangkrut di India, di sana super murah. Sekali makan sekitar 10-20k. Penginapan dari mulai yang busuk sampai yang mewah ala sultan. Transportasi juga murah kalau mau benar-benar merakyat. Tersedia pilihan first class yang super duper layanannya sampai yang kelas rakyat. Meskipun saya keturunan sultan, saya lebih suka tidur di hostel yang murah-murah, dan banyak pakai transportasi umum, biar merakyat bhuahahaha. Yang bikin bangkrut justru tiket masuk tempat wisata yang digetok 10 kali lipat, bahkan 20 kali lipat harganya dari orang lokal. Kalau orang India sendiri bayar 6000 perak, kamu harus bayar 50k. Tiket masuk ke Taj Mahal saja sudah cukup menguras kantong. Kenapa? Nggak usah tanya. Begitulah perasaan para bule yang masuk ke Borobudur dan Prambanan, atau Taman Nasional Bromo. Mereka digetok lebih tinggi daripada kita yang orang lokal. Untuk tukar mata uang Rupee bisa tukar di money changer sebelum berangkat. Saya lebih suka tarik ATM di sana. Kartu debit yang pernah saya pakai adalah CIMB Niaga, BCA, hingga BNI. Asal di kartu debit kamu ada logo Visa, MasterCard, atau Cirrus. Kartu debit berlogo GPN nggak bisa dipakai narik duit di luar negeri. Untuk biaya tarik duit bisa tanyakan ke bank masing-masing. Makanya kalau narik sekalian yang banyak biar nggak kena biaya lagi. Buat jaga-jaga bisa bawa dolar saja. Bayangkan kalau kamu nggak bawa duit sepeserpun, terus ATM bermasalah. Dan saya pernah bhuahahaha. Makanan Memang benar harga makanan di India murah, yah gimana nggak murah kalau yang dijual makanan vegetarian. Kalau mau makan daging kambing atau ayam banyak juga kok yang jual di rumah makan muslim, atau restoran dengan tulisan NON VEG. Nggak usah khawatir urusan halal haram di India. Yang jadi masalah adalah kalau lidah dan perutmu susah menerima makanan India. Saya pribadi sehari, dua hari, sampai tiga hari, okelah makan kari India. Empat hari seterusnya sudah mulai eneg dan mual. Makanan di sana itu pedesnya nendang banget, dan karakter makanannya juga cenderung asam. Buat kamu yang lidahnya manja bisa bawa bekal dari rumah seperti dendeng kering, saus sambal sasetan, boncabe, kering tempe, kering kentang, jangan bawa jiwa yang kering dan gersang. Halah. Dan makanan kering lainnya yang menurutmu bisa dibawa bekal. Thali Set Nasi nggak susah kok dicari di sana, rata-rata semua menyediakan nasi. Jangan berharap nasinya cocok dengan lidah nusantara yang terbiasa makan nasi punel. Nasinya pera banget, sudah nasi putih rasanya tawar, kayak makan kerikil. Masih mending nasi biryani yang dimasak pakai bumbu dan berminyak. Fish Thali Namun yang namanya plesiran kurang afdol kalau nggak nyicipin makanan orang-orang sana. Kalau masuk restoran dan nggak ngerti harus pesan apa, mintalah menu. Sudah lihat menu dan nggak ngerti juga harus pesan apa karena asing? Biasanya ada Dosa, isinya hanya roti yang dimakan dengan Dhal semacam sup kacang. Ada juga Masala Dosa, sudah dosa bermasalah lagi. Sama kek Dosa, cuma ditambahi kentang. Terus ada juga Thali set, ini lebih komplit lagi. Terdiri dari nasi dan roti paratha. Cocolannya bermacam-macam, mulai dari Aloo Gobi kentang, Dhal, Sambar, dsb. Thali sebenarnya masakan India Selatan, tetapi umum ditemukan di mana-mana. Kalau mau irit ya pesan roti paratha udah plus cocolan kari. Saya pernah nyobain Idli, roti kayak apem putih bersih, rasanya? Anjiiiiiiiiiirrr kecut bangeeeeeeett. Ternyata dibuat dari beras yang difermentasi. Umumnya dimakan saat pagi hari. Idli Kalau minuman kamu wajib nyobain Lassi semacam yoghurt dicampur rempah, banyak dijual dengan berbagai rasa buah-buahan. Chai atau teh, kalau kamu mungkin familiar dengan teh tarik. Wajib coba di India, bahkan Chai di pinggir jalan pun rasanya enak. Minuman jalanan lainnya semacam es tebu rasanya beda banget dengan yang di sini. Banana milkshake dan Mango Milkshake juga jadi menu favorit saya di pinggir jalan. Sanitasi Sudah bukan rahasia umum kalau di India katanya kumuh. Beberapa tempat so-so-lah dengan negeri sendiri. Tetapi toilet umumnya emang parah. Orang pipis sembarangan di tembok-tembok juga banyak. Bahkan yang boker sembarangan pun ada wkwkwkw. Bau pesing sampai bikin pusing, hingga bau busuk ketek orang di MRT juga ada bhuahahaha. Jangan khawatir, di tempat wisata bersih kok. Cari penginapan yang bintang dua ke atas jika nggak mau kena zonk kamar mandi. Hostel-hostel dormitory yang saya inapi pun sudah layak dan bersih, bahkan beberapa melebihi ekspektasi. Yang perutnya menye-menye manja, jaga makanan yak. Gak usah sok-sok-an jajan di jalan. Mending beli air kemasan saja kalau nggak mau diare. Kalau perutku sih kebal, jajan di jalanan juga nggak takut. Minum air pun kadang isi di beberapa kran air minum yang disediakan di tempat wisata. Cuma terakhir kunjungan ke India saya diare di hari-hari terakhir. Bukan karena makanan, tetapi karena daya tahan yang menurun. Waktu itu musim panas, tiap hari kepanasan, makan jarang karena nggak selera saking panasnya, minum air dan jus mangga melulu. Alhasil mencret dalam perjalanan enam jam di atas kereta dari Udaipur menuju Jaipur. Bayangkan betapa tersiksanya saya. Sudah toilet nggak ada air, beberapa kali boker hanya keluar air saja. Tisu basah saya sampai habis buat cebok bhuahaha. Jadi obat diare dan tisu basah wajib bawa untuk jaga-jaga. Colokan Listrik Hal sepele tetapi penting yang sering terlupakan adalah colokan listrik. Kayak kamu yang selalu terlupakan oleh gebetanmu, padahal kamu sudah sangat care. Pret! Setiap negara berbeda-beda colokan listriknya. Kalau di India colokannya lucu, ada 5 lubang. Jadi gimana dong? Sebenarnya pakai colokan dua pin yang umum di Indonesia bisa masuk, tetapi agak longgar. Pakai colokan tiga pin juga bisa. Sebisa mungkin bawa universal travel adapter deh, beli di toko online murah kok. Bisa dipakai di berbagai negara di dunia. Daripada sudah jalan jauh-jauh terus nggak bisa isi daya listrik kamera dan handphone. Rugi nggak bisa foto-foto. Pernah saya kelupaan bawa travel adapter waktu ke Filipina, semua gadget dayanya habis. Jadilah seharian saya nyari toko peralatan elektronik buat beli adapter. Ngeselin dan ngabisin waktu. Internet Selama perjalanan saya keliling luar negeri, nggak pernah saya beli kartu lokal untuk internetan di sana. Lebih suka mengandalkan wifi gratisan di hotel atau tempat-tempat umum. Pokoknya lost connection deh kalau di jalan. Saya benar-benar bisa menikmati perjalanan tanpa terdistraksi notifikasi sosial media. Sayangnya di India agak susah menemukan tempat umum dengan wifi gratisan. Nggak kayak di Indonesia, kampungku saja di tiap warung kopi bisa wifian secara gratis. Kalau kamu niat beli kartu SIM lokal di India, percayalah tidak mudah. Dan prosesnya sungguh rumit. Kalau kamu punya kenalan orang India, mungkin bisa membantu kamu. Atau kalau mau sewa portabel wifi sebelum berangkat. Kalau saya sih ogah, jalan sendiri dan sehari 150k. Bangkrut aku kalau jalannya seminggu. Kalau ramai-ramai masih enak bisa patungan. Memang internet bisa membantu kamu hemat transportasi di India, sebab bisa instal OLA. Semacam Go-jeknya India. Bisa pesen bajaj sampai taksi tanpa harus ngotot menawar. Nggak internetan seminggu di India pun saya masih bisa survive. Terus kalau nyasar gimana? Kan butuh Google Maps dan koneksi internet. Beruntung saya dilahirkan dengan otak cerdas dan nggak gaptek bhuahahaha. Zaman sekarang Google Maps bisa diunduh peta offlinenya. Atau bisa install Osmand. Favorit saya justru Tinggal unduh area tujuan, tanpa koneksi internet dijamin nggak bakalan nyasar. Bagaimana jika kamu tidak bisa terputus dari internet? Alternatifnya kamu bisa beli paket roaming atau sewa travel wifi dari Indonesia. JavaMifi menawarkan koneksi internet cepat di beberapa negara termasuk India. JavaMifi bisa tethering sampai 5 gadget sekaligus, jadi jika jalan rame-rame bisa patungan yang bisa menghemat ongkos. Baterainya juga awet sampai 15 jam. Untuk sewa bisa langsung ke Transportasi Transportasi di India yang kelas rakyat itu murah banget. Kalau punya nomor lokal dan ada internetnya bisa instal OLA. Di kota besar semacam Delhi dan Mumbai ada MRT atau Subway. Yang agak susah di Agra dan Jaipur. Kalau nggak punya OLA kudu pinter nawar harga bajaj. Ada bus kota, tetapi susah juga kalau nggak ngerti rutenya. Untuk pindah antar kota bisa naik kereta api yang tiketnya bisa dipesan di website resminya. Bisa dipesan 60 hari sebelum keberangkatan, tetapi beberapa rute bisa dipesan 30 hari sebelumnya. Karena kereta api di sana adalah transportasi masal idola masyarakat. Jadi untuk kelas rakyat alias sleeper selalu penuh kursinya. Makanya jangan mepet pesennya. Kalau kamu pesen yang first class kemungkinan besar dapat kursi. Mahal memang, tetapi dapat makan. Kalau pesen yang sleeper saya rekomendasikan untuk pilih upper berth alias kasur paling atas. Panduan serba-serbi kereta api di India bisa baca di tautan ini. Scam India gudangnya scam, hampir di semua kota ada. Mulai dari tukang bajaj yang ngegetok harga. Sampai orang-orang yang ngaku suci di tempat ibadah. Kadang udah deal harga sekian, pas bayar minta lebih. Alasannya nggak ngerti Inggris. Disamperin siapa aja dan diguide gratis, ujung-ujungnya minta duit. Jadi apa jurusnya kalau kamu ketemu orang-orang resek kayak gitu. Mulai sekarang belajar bentak orang deh, belajar ancam orang dan bilang mau lapor polisi, belajar jadi raja tega. Saya pernah dipaksa beli souvenir dan orangnya mengiba-iba “We both moslem bro, you should help me, buy this souvenir bla bla bla”. Saya nggak mau dan dia ngotot minta sumbangan. Heeeeeeeh codot dalam ajaran agama ada yang namanya ikhlas, kalau saya nggak mau ngasih yasudah jangan dipaksa. Enyah kau dari hadapanku, pakai jual agama segala. Penjaja souvenir ataupun penyedia jasa transportasi biasa agresif banget. Kalau kamu terbiasa dengan pedagang souvenir di tempat wisata Indonesia yang agresif. Di India lebih agresif lagi. Anak-anak kecil apalagi yang suka mepet-mepet dan pegang-pegang. Kalau masih selow saya biasanya bilang nahin baca nehi untuk menolak. Kalau dibilangin nggak pergi juga dan masih maksa, saya naikin nada suara dan menghardik “NAHIN TUM JAO”. Terus kalau ada yang pegang-pegang tangan saya bentak “HAATH CHHODO MUJHE” bacanya hat coro mujhe. Terus kalau berani kamu maki-maki dia sambil teriak “SAALE KUTTE KAMINEY”, dijamin kamu bakalan digebukin banyak orang bhuahahaha. Riset dan Riset Banyak-banyakin googling deh dan cari informasi tentang India. Mulai dari tiket masuk berapa, jam buka dan tutup tempat wisata. Nggak lucu kan kamu di Agra pas hari Jumat terus berangkat ke Taj Mahal. Ya pasti gerbangnya ditutup rapat. Cari tahu jarak antar kota, berapa lama durasinya, turun di stasiun mana. Di Agra ada dua stasiun, di Delhi ada tiga stasiun. Salah milih stasiun nggak akan keluar jadwal keretanya. Atau berangkat ke stasiun pasti akan ketinggalan kereta. Dan jarak antar stasiun itu nggak dekat, ditambah macet. Puyeng kan hahahaha. Keamanan Pertanyaan paling umum “Jalan-jalan ke India aman nggak?” Sesungguhnya tidak ada tempat di dunia ini yang benar-benar aman dari segala musibah dan bahaya. Diam di rumah saja bisa tiba-tiba gempa dan mati tertimpa atap. Mandi di Jacuzzi mahal bisa kepleset dan kejedot terus gegar otak. Memang jalan di India waspadanya harus waspada kuadrat dari biasanya. Bukan berarti India nggak aman, selama perjalanan saya nggak pernah mengalami hal buruk. Kecuali hampir kecopetan di grepe-grepe di MRT di Delhi. Pelecehan seksual juga nggak pernah mengalami, hanya pernah diajakin ML sama mas-mas bewok di stasiun Chittorgarh. Mungkin saya cowok bisa bilang begitu, bagaimana dengan cewek? Di perjalanan saya ketemu dengan banyak traveler cewek dan mereka solo alias sendiri. Mereka lebih ekstrem karena berencana atau sudah jalan-jalan di India selama tiga mingguan. Dan mereka aman. Logikanya kalau ada dua jalan bercabang, yang satu gelap dan yang satu terang benderang. Kamu pilih lewat jalan yang mana? Simple as that. Ke India itu menyisakan dua kesan, kamu akan benci banget atau kamu akan cinta banget. Selamat jalan-jalan dan berpetualang ke India. Jalanjalan Lelaki Ini Kongsi Pengalaman Melancong Ke 4 Buah Negeri Di India Dengan Kereta Api Lelaki warga Indonesia ini mengambil masa 11 hari untuk mengembara ke empat buah negeri iaitu Delhi, Udaipur, Agra dan Jaipur. Pengalaman warganet jalan-jalan traveling ke India selama 10 hari cuma habis 5 jeti. Mungkin terdengar absurd dan gak mungkin bin seolah tak percaya dengan bajet 5 juta bisa jalan-jalan di India selama 10 hari. Warganet Windriyanti Hawadis ‎membagikan pengalamannya di grup facebook Backpacker International pada tanggal 8 Agustus 2018. Mulai dari tips berburu tiket murah, hotel backpaker serta hal-hal lain yang bisa bikin hemat selama di Tanah Hindustan tersebut. Monggo disimak mantemans … Unexpected India, 10 hari dengan budget 5 Juta ALL IN !!!! Hai teman-teman BI, mau sharing backpackeran ke India awal Juli kemarin nih. Berbekal sisa uang gajian yang udah bener-bener tanggung bulan banget eh ada promo penerbangan Jakarta-Jaipur PP cuma juta. Ya apaboleh buat, sisa uang tanggung bulan ludes begitu aja demi explore negara yang unexpected ini… INDIA~ Bermula dari bulan April, ada penerbangan yang ngasih promo gak tanggung-tanggung murahnya dan mendapatkan tiket PP Jakarta-Jaipur PP cuma Juta rupiah dan saya pun memilih terbang di awal Juli. sebenernya udah nungguin promo dari bulan Januari karena mau dateng ke India pas hari Holy bulan April tapi ya apaboleh buat, dewi fortune datang dibulan Juli. Oiya saya juga sudah pesan tiket dan lagi-lagi dapet tiket murah penerbangan dari New Delhi-Mumbai-Mumbai-Jaipur dengan total 850an. Saya pergi berdua dengan teman saya dan kita cukup puas karena menclok dibeberapa kota di India. 10 hari kita bisa ke Jaipur-Agra-New Delhi-Mumbai-Jaipur. Wow sangat menclok-menclok ya. Masih mupeng buat cuss ke Leh Laddakh, tapi karna jatah cuti pun terbatas cukup itu dulu aja explorenya. Kaya gimana perjalanan kita selama sepuluh hari dengan total uang 5 juta ALL IN ? ini dia itinerarynya 03 Juli 2018 Nah, sebelum berangkat pastikan Visa jangan lupa. Beruntung banget nih bisa pergi di bulan Juli ini, kenapa ? karena e-visa GRATISSSSSSSSSSSS!!!!! Seusai PM India, Narendra Modi berkunjung ke Indonesia dan melakukan beberapa kerja sama, visa ke India dibebas biayakan alias GRATISSSS!!! sambil menunggu 2022 dimana India bebas visa. GOOD! padahal sebelumnya saya cek harga visa ke India sekitar lumayan save money, rite~ sok atuh langsung aja yang mau pergi kesana bisa di klik link disamping TIPS VISA INDIA INI MUDAH KOQ APPLYNYA DAN TIDAK LAMA PROSESNYA, KEMARIN SAYA CUMA 3 HARI UDAH DAPET BALESAN EMAIL. TAPI KALO TAKUT DITOLAK-TOLAK BUAT 2 MINGGU SEBELUM BERANGKAT YA. 11 Juli 2018 0500 CGK menuju Malaysia Cus to Jaipur transit di Malaysia, lumayan lama euy transitnya jadi kita jalan-jalan sebentar di KL 1700 KUL to Jaipur Lumayan penerbangan 5 jam, tadi sudah diisi dulu perut selepas jalan-jalan di KL TIPS Buat yang naik penerbangan low budget coba deh sebelum terbang download film-film Favorite atau bawa buku buat killing time. ya yang doyan tidur, monggo 2230 YEAYYYYYY sampe Jaipur… nanggung kan udah malam, males juga nyari penginapan malam-malam. Btw, kita selalu dadakan nyari penginapan hahahaaa… dan berhubung sudah malam, lekaslah kita bobo cantik di Bandara alias nginep. 12 Juli 2018 0800 Cuss ke Agra nah kita emang gak langsung main di Jaipur, karna ujung-ujungnya kita balik lagi kesini jadi ubek-ubek Jaipurnya kita taro di hari terakhir. Selepas bangun dan mandi di Bandara, kita cus langsung ke stasiun kereta Jaipur untuk menuju Agra. Kita memilih naik kereta ekonomi sleeper class super fast dengan lama perjalanan 4-5 jam biar ngerasain sensasinya kaya di film-film India lama. Jam 1300 kita cuss. Wah beneran dong ini gerbong sleeper class gokil banget. Harga tiket kereta Jaipur-Agra, 180inr atau sekitar PALING ENGGAK HARUS SEKALI NGERASAIN NIKMATNYA NAIK KERETA INI, SEKALI AJA! Sekitar 1700 kita sampai deh di Agra, Tiba di stasiun Agra, kita istirahat sebentsr sambil booking hostel. Yuhu kita dapet hostel murah saja, dekat dengan Taj Mahal 1km dengan harga Private room Queen Size-Kamar mandi Dalam-AC dengan harga sekitar 900indr atau 200rb/malam dua orang. Kita booking dua hari. Urusan hotel beres, kita langsung cus ke penginapan menggunakan Tuk Tuk. Stasiun Agra to Hostel dengan biaya 75inr atau sekitar TIPS BERANI NAWAR TUKTUK!!! jangan mau dibohongin ya, kemarin itungannya 1 km 10inr ya… winkkkkkk angin masuk dari berbagai arah, ademmmm hahahaha. CEK DULU DI MAPS JARAKNYA. 13 Juli 2018 JUMATTTT!!!! lupaaa kalo Taj Mahal tiap jumat tutup. ASTAGAAAA… jangan panik, main aja ke Red fort dan Taj Mahal Backside. sekalian mau tau jalan-jalan sekitar di Agra, maki kami memutuskan main di Red Fort dan Taj Mahal Backside serta keliling Agra. Lagi-lagi kita menggunakan tuk tuk. Hostel-Redfort cuma 5Km 50-60inr atau sekitar Rp Nah sampe di Red Fort, wihhhhh disambut dengan Fort yang sangat megah ini gak sabar masuk. Nah ini dia, Tiket masuk setiap tempat wisata di India lumayan jauh perbandingannya antara Foreigner dan lokal. MAsuk redfort kena biaya 500inr atau sekitar untuk foreigner sementara 50inr atau sekitar WOW KAN hahahaha. selepas main di redfort kita cuss ke Taj Mahal Backside, tiket masuk 200inr atau sekitar TIPS Tajmahal backside ini terkenal sunsetnya, nah coba cari hari baik supaya dapet sunset yang ciamik. kemarin saya belum beruntung hehehe. 14 Juli 2018 0800 YEAY!!! FINALLY TAJ MAHAL…. Assalammualaikum, Masya Allah bagus amat ya ini 7 wonders yang kemarin-kemarin cuma saya liat di buku RPUL ahahahaa… decak kagum bengong dan gak tau mau ngomong apa. kalian liat aja sendiri ya kalo main kesana nanti. tiket masuk masuk foreigner 1000inr atau sekitar 1200 CUSSSS KE NEW DELHI lagi-lagi kita naik kereta sleeper class untuk menuju New Delhi. MAsih harga yang sama 180inr atau sekitar lah, lama perjalanan masih 5-6 jam 1800 Sampai di delhi Wihhhh rada berbeda dari Agra ya, lebih rameeeeee gilaaaaaaa…. lagi dan lagi sejenak di stasiun dan searching hostel. nah kali ini harga hostel di New Delhi lebih mahal, ya namanya juga Ibu Kota ya, yaudahlah ya. Hostel 600inr atau sekitar dua malam DORMITORY MIX 4. 15 Juli 2018 CUSS Mumbai Gak begitu explore banyak new delhi, kita cuss ke Mumbai dengan pesawat penerbangan malam jam 2200. penerbangannya cuma 2 jam dan karna lagi dan lagi sampai di Mumbai malam,maka bermalam lah kita di Bandara. HAHAHA 17 Juli 2018 1000 selepas kita booking hotel, kita langsung cuss ke Hostel. sepanjang perjalanan cuma berfikir kenapa ini sama kaya Jakarta ya pemandangannya. Welcome to Metropolitan City! hahahaa persis kaya di Jakarta. Nah kali ini kita mencoba naik TAXI nya di INDIA yang kaya di film-film itu loh warna kuning hitam. lucu deh. ada dua pilihan ada AC dan Non AC. kita mah pilih non AC lah. Bandara to Hostel by Taxi 360inr atau sekitar Hostel kita dipinggir kota Mumbai, untuk ke pusat kota kita naik commuter linenya India. murah cuma inr30 atau sekitar sekali jalan. Selepas makan kita istirahat di hostel sebentar, kita langsung cuss main ke pusat kota Mumbai sekalian main di Gateaway of India, Taj Mahal Palace serta menengok bangunan-bangunan peninggalan eropa yang cantiknya bukan main. Nah jangan lupa nyobain street foodnya India ya, murahhh murahhh semurah-murahnya. HAHAHAHA 18 Juli 2018 Lagi-lagi nginep di Bandara…. pesawat kita baru jam 05 pagi besoknya… selamat malam 19 Juli 2018 0900 YEAYYYY DI JAIPUR LAGI Yuk kita explore Jaipur… langsung menuju hostel, kita mencoba naik uber disini. ternyata gak mahal juga cuma sekitar 180inr sekitar menuju hostel. WIHHH HOSTEL KITA KALI INI DI JAIPUR sangat amat tentram dan damai ditambah murah bukan main. Kita dapet private room+AC tapi kamar mandi sharing cuma dengan harga malam/dua orang. karna kita cukup capek, hari ini gak kemana-mana dulu istirahat total hahahaa.. 20-21 Juli 2018 HAWA MAHAL THE PALACE Amber Fort Jal Mahal PAsar cari Oleh-oleh lupa euy namanya NOTED BUAT KALIAN KAUM HAWA~ ini sih sharing aja ya, karna sepengalaman saya dan sotoynya pikiran saya , pikiran laki-laki disini masih rada kolot. jadi buat kalian kaum hawa yang nanti mau jalan-jalan kesini jangan mau asal di colek atau dipegang-pegang sama laki-laki sini. kalo mereka nyolek-nyolek kita harus bilang secara lantang “dont touch me” biar mereka lebih menghormati kita. Banyak laki-laki disni atau orang lokal disini yang mengajak foto bareng itu kebebasan kita mau atau tidaknya. tapi inget kalo dicolek dan ngerasa gak nyaman tinggal teriak “DONT TOUCH ME”. selepas itu mereka lebih respect ke kita. TRUST ME, IT WORKS! hehehehe. BUT, INDIA AMAN KOQ BUAT TURIS 🙂 Begitulah cerita kita di India. lumayan dapet cuti sejenak dan ubek-ubek beberapa kota di India. Tapi saya masih ngerasa kurang untuk ubek-ubek India. bahkan berniat kembali lagi nanti. Maav ya kalo ceritanya lebay hahahaa.. segitu dulu sharing-sharingnya… Thank You . . *Kira-kira Rincian Biaya ada di Gambar* Biindia Biagra Bijaipur BIMUMBAI BINEWDELHI — di India. *** Hingga tulisan ini diketik postingan diatas sudah ditanggapi lebih dari 1k dari warganet. Beberapa warganet yang sudah pernah ke India juga memberikan testimoninya. “Kangen India, tiga kali kesana mentok kebanyakan di Delhi dan Mussorrie urusan keluarga mudahan bisa eksplor lebih dalam suatu saat. India memang menarik.” tutur Maria Seda. Fabianzo Jonas juga mengamini cerita diatas. “India memank tdk pernah hbis ceritanya. Saya tetap suka meski orang bilang juara joroknya hahaha. Will be back soon ” tegasnya. sumber fb Backpaker Internasional Maturnuwun baca juga Seuniklokasinya, pengalaman jalan-jalan ke Italia saya yang paling unik pun adalah saat ke Venesia. HOW TO GET THERE. Saya jalan-jalan ke Venesia setelah mengunjungi Florence sebelumnya. Dari Florence, saya naik Flix bus selama 4 jam 15 menit. Jam 13.45 siang Flix bus tiba di Tronchetto, sebuah pulau buatan yang berada di ujung paling barat Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "Makanan di India bersih gak kak?""Katanya di sana jorok ya? Nonton vlog orang, liatnya aja sampe mau muntah." "Kok kamu berani banget sih cewek berdua doang jalan-jalan ke sana?" Namaste~Selama jalan-jalan ke India pada tengah Februari lalu, saya kerap menerima pesan dari beberapa teman yang rata-rata menanyakan hal serupa tentang rumor jalan-jalan ke India. Contohnya ialah 3 pertanyaan di atas, yang sungguhan masuk dalam inbox setelah saya membagikan beberapa aktivitas lewat IG aja, sebelum berangkat ke India, saya memang parno soal beberapa hal. Satu, soal keamanan turis cewek. Dan dua, soal legenda Delhi Belly, yaitu istilah populer buat penyakit diare yang biasanya menyerang turis-turis yang kagok dengan makanan India yang katanya disajikan secara tidak nggak parno. Wong setiap kali googling nama kota di India, mesti deh nongol berita tentang pelecehan seksual. Tiap kali blogwalking/tanya kanan-kiri, yang ditemukan adalah kesaksian bedeuuh kesaksian rangorang yang sakit perut sampai demam berminggu-minggu, cerita tentang turis Eropa yang diperkosa beramai-ramai di kereta jarak jauh, atau tentang turis yang dikuntit karena menolak membeli suvenir, dan lain sebagainya. Terus gimana sih kenyataannya? Apakah ketakutan-ketakutan tersebut sungguh terjadi, apakah sekadar stigma, atau bisa jadi cuma mitos aja? Nah saya di sini mau membagikan pengalaman buat teman-teman yang mungkin kebetulan juga lagi blogwalking cari referensi ke India. Moga-moga bisa memperkaya informasi... karena... emm spoiler-nya nih, saya berpendapat India nggak separah seperti yang dikatakan rangorang. Tapi yaa ... ada juga kondisi-kondisi yang perlu diwaspadai.... Salah satu contoh jajanan ekstrem para pelancong. Tidak heran jika sakit perut. Foto oleh WIDHA KARINA Sebagai info awal, saya cuma pergi ke 3 kota di India selama seminggu. Kota pertama yang saya datangi adalah Hyderabad yang jadi ibu kota negara bagian Telangana dan sekaligus ibu kota sementara bagi Andhra Pradesh. Lokasinya di India Selatan. Saya dan teman namanya Nisa, tapi bisa dipanggil Lawren. Lha jauh yak memutuskan mampir ke sini karena selain tiketnya lebih murah kami mau nyobain kekhasan langgam budaya India kedua dan ketiga ialah kota yang sangat populer di India bagian utara. Apah lageh kalow bukan Jaipur dan Delhi. Jaipur terletak dalam negara bagian Rajasthan dan Delhi ada dalam union territory Delhi. Kalau dalam konteks Indonesia, ni 3 kota ada di provinsi yang berbeda. Jadi, masing-masing kota bisa beda-beda budayanya, beda kondisi fasilitas publiknya, higienitasnya, dan lain sebagainya. 1 2 3 4 5 6 Lihat Trip Selengkapnya Sewaktukemarin ke India, yang saya pakai saat #Jalan2Jenius cukup banyak sebetulnya. Saya sendiri memakai 3 fitur selama traveling ke India: Pertama, saya menggunakan Kartu Debit khusus jalan-jalan. Jadi dananya saya masukkan ke kartu warna merah dan cadangan di kartu warna kuning. Nah kartu ini bisa dipakai dimana saja yang berlogo Visa. detikTravel Community - Traveling ke India pasti menghadirkan pengalaman baru untuk traveler. Sebelum pergi ke sana, simak beberapa hal berikut agar liburan makin nyaman dan berkesan. Tentu sangat bermacam-macam kejadian yang dialami setiap para pelancong. Emosi bercampur aduk ketika bepergian bermil-mil jauhnya dari rumah membawa sensasi tersendiri bagi para traveler. Saya misalnya yang backpacking ke hal, ilmu, pelajaran hidup yang saya dapatkan ketika berkunjung ke sana. Berat rasanya meninggalkan satu momen paling sakral dengan keluarga yaitu lebaran Idul lebaran yang harusnya mudik, kumpul dengan keluarga besar, malah yang saya lakukan sebaliknya, jauh dari rumah, mudik ke negara lain. Kali ini saya akan membagikan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan ketika bepergian ke India berdasarkan pengalaman yang saya Jaga KesehatanHal ini sangat penting karena makanan di India sangat berbeda dengan makanan kita sehari-hari. Penuh dengan rempah-rempah yang tajam dan khas. Berbagai macam hidangan dari yang manis semanis-manisnya, sampai dengan yang pedas dan tidak bisa tertelan di pelancong yang kerap kali terkena delhi belly alias mencret. Pernah selama saya di sana, saya nyaris pingsan, saking panasnya sampai harus membatalkan puasa saya karena kepala saya sudah berputar-putar, penglihatan saya sudah gelap dan malam juga di kereta, saya tiba-tiba demam dan untung ada obat yang siap sedia. Makanya sangatlah perlu membawa obat-obatan, obat diare, minyak kayu putih, obat demam, sakit kepala, masker, tisu basah, dan hand informasi, di sudut –sudut jalan di India berbau pesing. Dimana-mana bisa terlihat orang yang pipis sembarangan. Jadi jangan heran kalau ke India bau pesingnya sangat Cetak TiketBiar saat di imigrasi mudah dan lancar, bagi yang mengurus VOA Visa On Arrival harus mencetak tiket pulang. Pengalaman kemarin, teman saya tidak mencetak sampai-sampai berdiam lama dan harus beradu kata dengan petugas imigrasi karena urusan tidak mencetak tiket pulang. Selain tiket pulang petugas juga meminta print-an bookingan hotel. Jadi ingat, wajib untuk cetak tiket!3. Musim panas, pakai sun blockMusim panas di India luar biasa panas, teriknya minta ampun. Bisa sampai 40 derajat celcius. Muka saya sampai terbakar dan radang saking panasnya. Pernah saya perhatikan di sekitar bawah mata saya muncul benjolan-benjolan seperti habis di gigit semut. Mungkin karena tidak memakai sunblock, atau krim wajah yang saya pakai tidak cocok melawan panas yang Beli SIM Card lokalPenggunaan ponsel dan layanan internet sangat bakal membantu kita dalam bepergian. Browsing untuk keperluan traveling, aktif di sosial media, komunikasi dengan keluarga dan teman sangat dibutuhkan. Untuk penggunaan layanan internet menggunakan provider dari simcard yang kita punya di Indonesia bakal memakan biaya yang sangat berhemat sebaiknya membeli SIM Card di negara yang kita kunjungi. Di India, provider yang terkenal dan bagus adalah Airtel dan Vodafone. Disediakan berbagai macam paket sesuai dengan kebutuhan masing-masing Tawar hargaMembeli barang pasti mutlak dilakukan jika sedang bepergian ke mana-mana. Entah itu keperluan sehari-hari traveling, makan, transportasi, oleh-oleh segala macam harus dengan nyali yang di India rata-rata menaikkan harga jualannya bisa sampai 7 kali lipat dari harga seharusnya. Saya pernah membeli satu celana yang dari harga 500 rupee menjadi 150 rupee saja, dan pernah juga membeli kain sari buat oleh-oleh dari harga 900 rupee menjadi 300 rupee. Hebat kan?Sampai suatu hari saya pernah dikejar sama penjual saking ngototnya minta diturunkan harga barangnya. Sudah memasang tampang kaku, keras kepala, no ekspresi toh akhirnya penjualnya menyerah Senyum secukupnya, Ramah seperlunyaKebanyakan jika bepergian kita harus bersikap ramah, dan supel ke warga lokal. Kali ini saya yang orangnya suka nyengir, senyum lebar akhirnya mendadak menjadi agak dingin. Sebagai traveler cewek harus hati-hati, soalnya laki-laki India banyak yang iseng dan suka berbuat jahil ke orang saja tidak selalu harus memasang tampang dingin selama traveling, untuk sikap ini saya berlakukan di tempat-tempat yang ramai, misalnya di pinggir jalan besar, dalam stasiun, pasar,dalam kereta, dan Tas anti pencuriTempat uang, kredit card, paspor haruslah sangat aman tempatnya. Jangan sekali-kali menyimpan benda-benda vital tersebut di backpack Anda. Dianjurkan untuk membeli fanny pack, belt money, neck pouch, atau leg pouch biar aman dari pencuri. Ada beragam jenis safety wallets, tergantung traveler, mau yang anti air juga kondisi di India sangat padat, gaya hidup yang tergolong rendah, kriminal semakin merajalela juga. Jadi tetap waspada. Alhamdulilah selama di sana, tidak ada satu barangpun dan serupee pun yang dicolong. Intinya, jangan banyak tingkah dan harus terus mengecek barang-barang berharga Bertanya itu perluTentunya setiap bepergian seringkali dihadapkan dengan situasi dimana kita harus meminta orang lain untuk membantu kita ke tempat yang ingin dituju. Selain mengandalkan google map, bertanya ke orang lokal itu ke petugas, polisi, atau semacamnya. Misalnya saja arah gerbong, platform, counter tiket, atm, nama stasiun, dan sebagainya. Bukannya orang India tidak bisa dipercaya, cuman aparat biasanya lebih tahu. Umpamanya kalau tidak ketemu sama aparat petugas, ya pintar-pintarlah bertanya ke orang lokal yang perawakannya bisa untuk di tanyai. Misalnya orang yang perawakannya mirip businessman, mahasiswa. Tipe pantas untuk ditanyailah, yang jelas jangan ke kuli atau penjual jajanan di pinggir Jangan jajan sembaranganSaya tipe orang yang suka ngemil. Cemilan di India bermacam-macam. Harus lihat-lihat juga kalau ingin merasakan cemilan di India. Misalnya mau makan kacang-kacangan, atau manisan, harus hati-hati untuk dikemas bersih dan tempat jualannya juga bersih, soalnya banyak pedagang-pedagang yang jualannya nggak ditutup, lalat, dan debu dimana-mana. Masak mau makan jajanan yang dikerok pake tangan yang kukunya hitam semua?10. Hindari minum air kranBedanya di India dan Indonesia adalah yang ini. Selalu ada spot Free Drinking water yang tersedia. Kali ini jangan sekali-kali meminum air yang disediakan gratis itu. Mending berkorban 2 Rupee untuk sebotol air mineral daripada harus menanggung perut yang bakal melilit sepanjang Jeli soal transportasiJangan Taksi. Pasti mahal dan selama saya di sana saya tidak pernah mau naik taksi. Kalaupun itu urgent banget, pilih bajaj saja. Para pengendara bajaj dan bus di sana bukan main gilanya. Bisa terlempar sana-sini saking di India bermacam-macam, jika tempat yang ingin dikunjungi dekat bisa jalan kaki atau naik becak. Agak jauh bisa naik bus dan bajaj. Kalaupun naik bajaj dan becak harus nawar-nawar juga. Secara mereka tahu yang mana turis mana oranag lokal. Naik Metro juga sangat disarankan. Sangat tepat waktu dan saya naik bus tujuan ke Lotus temple, si kondektur minta 10 rupee per orang, tapi untung ada penumpang lain yang memberi tahu untuk bayar 5 rupee saja. Untung saja!12. Ingat waktuBagi traveler cewek mutlak waspada dengan bepergian di malam hari. Di India kerap kali tidak aman untuk turis asing. Pernah suatu malam, pas malam lebaran, saya dan teman saya berkunjung ke tempat pasar malam untuk membeli baju sari buat lebaran jam 10 malam lewat, kami berdua harus ke tempat gang sempit untuk menjahit lengan baju sari kami. Pas saat pulang, di depan kami tiba-tiba ribut, sekelompok laki-laki bergerombol, mabuk, dan berkelahi. Wah, kami langsung ambil langkah Jangan terlihat seperti turisBerbaur dengan orang lokal itu penting. Banyak manfaatnya, bisa dikasih makan gratis, dimudahkan masuk kuil, dibantu jadi guide, dan masih banyak lagi lainnya. Banyak pelancong yang gayanya sangat mencolok. Pakaian yang dikenakan, camera terekspos kelihatan mencolok banget, bisa-bisa jadi sasaran empuk. Bisa saja di rampok, dibodohi dan dikerumuni para peminta-peminta. Saya kerap kali mengucapkan phrase bahasa India, dan memakai baju sari biar terlihat seperti orang lokal. Jujur ini pengalaman pertama saya ke luar negeri dan SENDIRI! dan saya tidak akan berani melakukannya jika saya tidak punya kenalan yang saya sangat percaya di sana. Oke, jadi saya punya kesempatan ke India saat musim panas yang ternyata sangat tidak cocok dengan saya. Apakah kamu pencinta film Bollywood? Siapa yang ngefans dengan artis-artis seperti Aishwarya Rai dan Priyanka Chopra? Kira-kira gimana, sih, rasanya makanan asli India? Sebenarnya negara India nggak pernah masuk dalam wishlist jalan-jalan luar negeri saya. Tapi, kalau dapat kesempatan gratis, masa mau ditolak? Tahun 2019, saya mendapat kesempatan untuk mengikuti kursus internasional di Kota Hyderabad dari Kedubes India. Meski cuma sebentar, pengalaman datang dan tinggal di India bikin fantasi akan film Bollywood pengalaman tersebut, saya tergelitik untuk menuliskan beberapa hal yang perlu kamu antisipasi jika hendak jalan-jalan ke India. Ingat, lebih baik sedia payung sebelum hujan, kan, ketimbang sudah berada di sana, eh nggak ada persiapan.1 Cuaca yang terikJika kulitmu termasuk sensitif dan nggak tahan terik matahari, siapkan lotion dengan SPF tinggi dan payung. Serius, deh, panas di India itu beda banget sama Indonesia. Bahkan saya pribadi yang sudah pernah umrah berani bilang kalau di Arab saja nggak seterik India. Jadi, kalau hobimu gowes dan jogging tipis-tipis, jangan lakukan di siang bolong di sana, ya.2 Macet dan klaksonEntah kenapa di India semua orang suka mengklakson. Kalau kamu sering kejebak macet dan stres akan transportasi di Jakarta, hei, itu belum seberapa, Kawan. Di India, telinga kita harus kebal dengan serbuan klakson pengendara dan sikap “ramah” mereka di jalan. Jangan kaget bila di jalan bebas hambatan saja kita bisa melihat pengendara sepeda motor berboncengan 3 orang tanpa mengenakan helm. Seru, kan? 3 Sulit beli nomor seluler bagi pendatangKalau suatu hari nanti kamu berkesempatan jalan-jalan ke India, saran saya, beli paket data dengan periode sama dengan waktumu tinggal di India. Serius, bagi pendatang atau turis untuk mendapat nomor HP lokal itu susah banget, bahkan hampir mustahil. Setidaknya itu yang saya alami tahun 2019. Sebagai pelajar yang diundang secara resmi dan mendapat rekomendasi dari rektor—iyaaa, rektor tempat saya kursus—saya kesulitan dapat nomor lokal. Ada saja alasannya, mulai dari alasan keamanan dan hal-hal lain yang sulit kita penuhi.4 Obat sakit perut Bagi kamu yang punya perut sensitif terhadap makanan, jangan sekali-kali beli makan di kios pinggir jalan India. Kebetulan saya pernah makan makanan semacam kari yang dijual di pinggir jalan dengan beberapa teman internasional dari Kolombia dan Peru. Eh, teman saya dua-duanya masuk IGD gara-gara makan makanan tersebut. Sementara saya, sebagai penggemar makanan warteg dan nasi padang pinggir jalan, alhamdulillah baik-baik saja. Setelah diperiksa, ternyata kedua teman saya ini terinfeksi bakteri akibat makan kari tersebut. Memang perut orang Asia nggak bisa dikalahkan, ya. Hehehe.5 Perhatikan jenis transportasi publik yang kamu pakaiPada akhir pekan, saya dan teman-teman mendapat kesempatan pergi ke New Delhi dan Agra Taj Mahal dengan menyewa mobil rental. Tadinya kami berencana naik moda angkutan publik lain. Namun, hal tersebut sangat nggak dianjurkan oleh Profesor kami di sana. Jadwal kereta api sangat nggak bisa diandalkan termasuk kenyamanannya, jadi memang paling efisien adalah sewa hanya 1 bulan tinggal di India dan lebih banyak menghabiskan waktu di lingkungan kampus, ada banyak hal yang bisa saya pelajari dari orang India. Di sana, perempuan India mendapat peranan besar dalam berbagai bidang pekerjaan. Nggak heran mulai dari pekerjaan kasar hingga jadi profesor banyak dilakoni oleh para perempuan di sana. Pendanaan program pemerintah juga mengharuskan keterlibatan perempuan dalam organisasinya. Suara perempuan benar-benar didengar dan dihargai. Keramahan orang India juga mirip dengan orang Indonesia, bahkan lebih berkat ekspresi mereka menggoyang-goyangkan kepala. Saya sampai sulit membedakan apakah orang India setuju atau nggak dengan pendapat kita lantaran mereka selalu menggoyangkan kepala ketika bicara. Sampai-sampai saya ikutan goyang kepala waktu ngobrol dengan memang negara yang unik dan penuh dengan kenangan yang sulit dilupakan bagi saya. Satu yang pasti, selama berada di sana, saya nggak pernah tuh ketemu dengan artis Bollywood yang saya sampaikan di awal tadi. Gambar Dokumentasi pribadi penulisTerminal Mojok merupakan platform User Generated Content UGC untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini diperbarui pada 20 September 2021 oleh Intan Ekapratiwi Sayaudah gak sabar buat mensucikan diri dari daki dan keringat yang didapat di 'kereta India yang sesungguhnya' tersebut. Saya sampai sabunan dan keramas berkali-kali. Setelah selesai, rasanya seperti terlahir kembali. Sore harinya kami jalan-jalan sebentar di sekitar penginapan dan menemukan banyak jajanan. Jumlah Pembaca 18 Bersama anak-anak Jaipur Halo Sobat KP, kali ini ada cerita dari kawan kita bernama Kak Bani yang merupakan seorang backpacker dari Komunitas Backpacker Jogja. Selama menjadi backpacker, ia telah mengunjungi beberapa negara. Diantaranya yakni Singapura, Malaysia, Thailand, India, Arab, Jepang, Hongkong, dan Macau. Kak Bani aktif menulis di Quora tentang pengalaman berpetualangnya dan telah menerbitkan buku tentang kisahnya selama menjadi backpacker di Thailand dan Singapura. Nah, spesial untuk pembaca blog Kamar Pelajar, Kak Bani mau bercerita tentang pengalaman solo trip-nya di India. Jangan skip cerita ini yah! Karena selain berbagi pengalaman, Kak Bani juga akan memberikan Sobat KP beberapa tips seputar backpacking di India. Alasan kenapa suka backpacking Bagi Kak Bani, cara berwisata seperti turis kebanyakan merupakan hal yang biasa saja. Ia sebagai pribadi penyuka tantangan dan ketidakpastian lantas menginginkan cara berwisata yang unik, yaitu backpacking! Menurut Kak Bani, backpacking merupakan ketidakpastian yang dapat memberi makna untuk perjalanan solo trip-nya, seperti pengalaman berburu promo tiket dan bangun pagi ngejar pesawat. Tips berburu promo tiket pesawat Ketika ditanya tentang tips berburu tiket pesawat’, Kak Bani bertutur bahwa tiket promo seringkali tersedia pada tanggal-tanggal tertentu. Namun tidak hanya itu, untuk mendapatkan tiket promo, para backpacker bisa lebih mudah mendapatkannya melalui grup Facebook Komunitas Pemburu Tiket. Kalau Kak Bani sendiri, ia dan teman-temannya di komunitas backpacker Jogja sering berbagi informasi tiket promo. Disitulah mereka saling menawarkan apakah tiket yg tersedia itu sudah cocok atau belum dengan apa yang diinginkan si backpacker. Namun tiket promo ini memiliki beberapa kekurangan. Pertama adalah keterbatasan waktu. Kedua, harus cepat dan cekatan. Misalnya ketersediaan tiket promo dimulai jam dua belas malam, nah pada jam setengah satu, tiket-tiket tersebut telah habis diserbu oleh pemburu promo lainnya. Jadi, jika ingin mendapatkan tiket promo, standby dari jam setengah dua belas merupakan hal yang wajib dilakukan. Nah untuk tips tambahan, Kak Bani bercerita bahwa ia dan teman-temannya sering memesan tiket promo dulu, walaupun mereka belum tentu akan pergi backpacking atau batal. Kalau batal, ya disobek. Couch Surfing Kak Bani pernah sebentar menjalani Couch Surfing dan mengikuti pertemuannya. Akan tetapi, Kak Bani tidak pernah menjadi host. Hal ini dikarenakan bahwa ia masih ragu soal keamanan dari menerima tamu luar negeri tersebut. Tapi Kak Bani sendiri pernah sekali menerima turis dari malaysia, namun turis tersebut bukanlah anggota Couch Surfing, melainkan teman dari temannya Kak Bani. Pengalaman paling membekas di memori Ketika ditanya mengenai pengalaman yang membekas dalam ingatan, Kak Bani menjawab bahwa itu adalah India. Karena saat di sana, ia mengalami beberapa hal mengesankan. Kak Bani merupakan salah satu turis yang ketagihan mengunjungi India. “Menurutku orang jalan-jalan ke India itu outputnya ada dua, satu ketagihan, dua kapok. Nah aku yang ketagihan.” Pada 6 tahun silam, Kak Bani pernah melakukan solo traveling di India. Ia pernah terkena penipuan saat membeli simcard di sana, namun itu tidaklah masalah baginya karena ia sangat menikmati perjalanan backpacker-nya. Kak Bani mengawali cerita pengalaman berkesannya di India dengan momen ketika uangnya yang terjatuh ditemukan dan dikembalikan oleh seseorang. Sedang berada di Stasiun Delhi “Aku pernah waktu di depan stasiun di Delhi tuh duitku jatuh 100 Rupee dari kantong belakang, nah aku dicolek sama supir bajaj, nah trus dibilangin duitmu jatuh’ wah jadi aku merasa segitu banget sih, aku kira bakal diambil nih, padahal di depan stasiun itu rame loh’.” Tidak hanya itu, pada awal Kak Bani pergi ke India, saat mengurus simcard, ia pernah meminjam ponsel penduduk lokal di sana untuk mengirim sms pada seseorang. Namun ketika ia meraih ponsel tersebut, si pemilik justru menyuruhnya agar langsung menelpon saja. “Jadi, awal- awal aku pernah ke India, aku ngurus simcard, terus aku pinjam hape orang, terus sama dia disuruh call, padahal niatku pake sms doang padahal.” Selain pengalaman itu, Kak Bani mendapatkan supir bajaj yang sangat baik hati dan ramah. Namanya adalah Rehan. “Aku ketemu sama supir bajaj namanya Rehan. Awalnya sebenernya aku itu udah pesen driver dari stasiun, namanya si A. Tapi ternyata si A ini nggak bisa, bisanya adalah si Rehan.” Bersama Bapak Rehan Rehan tersebut tidak hanya menyopiri Kak Bani saja, namun ia juga memberi rekomendasi wisata yang terjangkau ketika ditanya mengenai hal tersebut. Setelah sampai di tempat wisata tersebut, mereka berbincang akrab. Apalagi saat mengetahui bahwa mereka sama-sama muslim. Karena mereka asyik berbincang dan bercerita, maka ia pun merasakan lapar, jadi Kak Bani pun bertanya pada Rehan tentang rekomendasi tempat makan yang menyajikan makanan murah dan enak. “Aku bilang kalau aku laper nih, ada nggak tempat makan yang murah? dan dia ternyata bener-bener ngasih tahu, jadi dia anterin aku ke warung nasi briyani, tempatnya memang masuk gang, kecil, tapi bener-bener rame banget, harganya pun 1 porsi briyani ayam itu 30 Rupee atau 6000 perak. Yaudahlah kita makan.” Mereka pun makan bersama. Hingga sampai akhirnya makanan mereka habis, Rehan pun berkata pada Kak Bani bahwa ia akan menyupiri siapapun teman Kak Bani yang berkunjung ke India. Jaipur “Sampai akhirnya begitu udah kelar makan, si Rehan bilang ke aku, hey bro, Bhaiyaa, kalau misal ada temenmu orang Indonesia yang main ke Jaipur bilang ke aku ya, biar aku supirin dia. oke siap bro!’ aku bilang gitu. Nah dari situ aku merasa mantep banget lah, kita ngobrol panjang lebar.” Merasa kenyang dengan nasi biryani, mereka pun melanjutkan wisata ke Agra, yakni untuk mengunjungi Taj Mahal. Setelah ke Taj Mahal, mereka membeli Chai, atau Teh Susu atau Teh Tarik, dan Kak Bani pun mentraktir Rehan. “Thank you Bhaiyaa, it goes to my heart!” Menurut Kak Bani, traktiran tersebut adalah hal sepele baginya. Namun Rehan tidak lupa berterima kasih dan Kak Rehan pun langsung merasa terkesan dengan respon tersebut. Setelah berjalan-jalan dengan supir bajaj bernama Rehan, Kak Bani pun lantas pergi ke penginapannya. Lucunya, pemilik penginapan tersebut lupa dengan nama Kak Bani, jadi ia hanya dipanggil dengan nama negaranya, “Indonesia, Indonesia”. Nah, jenis penginapan yang ditinggali Kak Bani selama 2 minggu ini adalah dormitory. Di dalam setiap kamar terdiri dari 10 tempat tidur tingkat dua. Maka dari itu, menginap di tempat ini sangatlah terjangkau. Agra Char Minar Itimad Lumbini Park Mecca Masjid Qutub Minar Sedang berada di Taj Mahal Oh iya, sedikit fakta unik. Apakah Sobat KP tahu tentang makanan India yang pengolahannya kurang higienis? Nah, jadi Kak Bani ternyata pernah mencicipi makanan yang diaduk menggunakan tangan dan ia pun langsung sakit perut setelah itu. Wah, lumayan serem yah! Biaya total perjalanan Ketika ditanya tentang biaya total perjalanan 2 minggu ini, Kak Bani menyampaikan bahwa totalnya adalah 8 juta. Untuk rinciannya adalah sebagai berikut Tiket pesawat promo Malaysia – Hyderabad PP Rp1,5 jutaTiket pesawat Kuala Lumpur – Yogyakarta PP Rp1,8 jutaVisa sekitar Rp700kBiaya 2 minggu di India Rp4 juta Rating negara menurut Kak Bani Ketika diminta untuk mengurutkan negara berdasarkan penilaian pribadinya dari yang paling berkesan hingga tidak, berikut adalah jawaban Kak Bani IndiaMalaysiaSingapuraThailandArabHongkongMacauJepang Menurut Kak Bani, Jepang merupakan urutan terakhir dalam list negara yang membuatnya terkesan. Ketika ditanya mengenai hal ini, beginilah jawab Kak Bani, “Karena mahal banget dan terlalu maju buatku. orang kan terbantu dengan teknologi. dulu aku ke sana aja promo pesawat. makan satu kali 800 yen berarti bisa seratus dua puluh ribuan. Seminggu itu hampir 10 juta. Jepang mahal banget. Emang sih yang suka jepang banyak, tapi aku enggak.” Tips dari kak Bani cara survive di India menjadi turis selama 2 minggu Kuatlah bau kari dan dupaMakanan kurang higienisJarang sarapan nasiKotanya lebih kotor daripada kitaSampah dibuang dari jendela kereta Rekomendasi tempat wisata India? Berikut ini adalah rekomendasi wisata dari Kak Bani jika Sobat KP ingin berkunjung ke India. Taj MahalAgra FortItimad-ud-daulah’s TombHumayun’s TombQutub MinarIndia GateJama MasjidThe Red FortCharminar Lumbini Park HyderabadMecca MasjidHawa MahalJaigarh FortRoyal CenotaphsChhatrapati SivajiGateway of India Oh iya, tiket Taj Mahal mematok tarif 50 Rupee atau sekitar 10k Rupiah dan untuk wisatawan asing bertarif 750 Rupee hampir 250k Rupiah. Nah sobat KP, begitulah pengalaman Kak Bani selama menjadi backpacker di India beserta tipsnya. Jika sobat KP berminat untuk liburan ke India, pantau terus website Kamar Pelajar untuk tetap update jika sewaktu-waktu tersedia host di sana! ^_^ Tm6y.
  • oia8bv2zd7.pages.dev/496
  • oia8bv2zd7.pages.dev/74
  • oia8bv2zd7.pages.dev/513
  • oia8bv2zd7.pages.dev/309
  • oia8bv2zd7.pages.dev/15
  • oia8bv2zd7.pages.dev/596
  • oia8bv2zd7.pages.dev/463
  • oia8bv2zd7.pages.dev/412
  • pengalaman jalan jalan ke india